wrapper

Breaking News

Sunday, 12 Dec 2021

Janda di Desa Lolang Terpaksa Banting Tulang Untuk Menghidupi Cucunya yang Yatim Piatu

Ditulis Oleh 
Rate this item
(3 votes)

--------------------

INBISNIS.ID, MANGGARAI - Veronika Manut yang kerap di Sapa Vero (60) merupakan salah satu warga Lolang Rt 002/RW004, Desa Lolang Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai yang merupakan seorang janda.

Sang ibu Veronika ini ditinggalkan sang suami sejak tahun 2017 silam. Peninggalan suami dan juga anak sulung dari ibu Veronika sangat membawa duka yang mendalam untuk keluarganya. Sebelum sang suami meninggal dunia ibu Veronika mempunyai seorang anak laki-laki dan anaknya juga sudah memiliki keluarganya. Semenjak berkeluarga anak dari sang ibu Veronika melanda kesakitan hingga anak dan anak mantunya meninggal di tahun 2017. Peninggalan anak dan anak mantu dari sang ibu Veronika membuat dirinya tak berdaya.

Sepasang suami istri tersebut pergi dengan meninggalkan ke 4 orang anaknya, yang pada saat itu anak sulungnya yang merupakan cucu dari sang ibu Veronika masih berada di kelas 12 SMA. Karena duka yang begitu melekat dalam keluarga kecil ini sehingga anak dari pasangan suami istri ini harus berhenti sekolah.

Semenjak sang cucu yang pertama berhenti sekolah, ibu Veronika merasa sedih bahkan dia merasa seolah tak berdaya dengan kejadian yang menimpah keluarganya. Sejak saat itu, Sang Cucu pertamanya memiliki tekad untuk bekerja di salah satu Tokoh di sekitaran kota Ruteng.

Ini merupakan salah satu caranya agar bisa menghidupi ketiga adiknya. Pekerjaan yang luar biasa dengan pengorbanan sang Cucu dari ibu Veronika agar tetap bekerja, demi membiayai sekolah dari adik-adiknya. Hal ini membuat ibu Veronika semakin perihatin dengan kondisi fisik dari sang cucunya.

"Saya merasa sedih saat melihat saya punya cucu ini harus bekerja buru dengan usia yang masih mudah. Pekerjaan di tokoh ini sangat membutuhkan tenaga yang banyak. Pekerjaannya juga dari pagi sampai sore, sehingga waktu istirahatnya tidak ada. Saya kasihan dengan fisiknya yang sangat kurus". Ucap ibu Veronika.

Yang menjadi sedih juga bagi ibu veronika, ketika kedua cucunya yang masih berada di sekolah dasar dan sekolah menengah masih meminta uang sekolah, layaknya murid yang masih memiliki orang tua kandungnya. Tak ada tunjangan khusus dari bantuan dana bos di sekolahnya untuk biaya pendidikan dari anak yang berstatus Yatim ataupun Yatim Piatu, sehingga semuanya disamakan.

Setelah kedua orang tua mereka meninggal, mereka hanya mendapat bantuan PKH yaitu bantuan yang diperoleh saat orang tuanya masih hidup. Kalau yang dari sekolah mereka hanya mendapatkan bantuan dari Kartu Indonesia Pintar (KIP), bantuan ini tentunya sama seperti teman-teman sekolah yang lain juga.

"Jadi kalau seandainya ada tunjangan untuk anak yatim piatu baik dari sekolah atau dana bos itu tidak ada, kami masih membayar iuran sekolah mereka perbulan walaupun sekolah Negeri". Tutur Ibu Veronika saat ditemui oleh media inbisnis, Jum'at 10 Desember 2021 di rumah kediamannya.

Setelah mendengar informasi ini, baik dari ibu Veronika ataupun tetangganya juga, kejadian ini sangat mengharukan. Sepertinya sudah tidak ada lagi tunjangan dari Dinas Pendidikan terkait untuk anak-anak yang berstatus Yatim ataupun Yatim piatu seperti mereka. Ataukah ini merupakan kelalaian lembaga terkait.
Hanya dihidupi oleh seorang janda tua, anak-anak masih juga menanggung beban untuk biaya pendidikannya.

 (Flaviana Righamon/Redaksi)

Dibaca 790 Kali Terakhir disunting pada Monday, 13 December 2021 12:00

INBISNIS dibangun dalam rangka mendukung dunia usaha dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa Indonesia dan seluruh warga dunia.

Ikuti Kami