Bak gayung bersambut ditengah tingginya kebutuhan batako untuk proyek pembangunan rumah, gedung dan sarana umum lainnya yang sedang dikerjakan saat ini ternyata menarik minat para usahawan untuk mencoba bisnis pembuatan batako.
Meskipun setiap usaha bisa berisiko gagal namun banyak juga yang sukses dan berhasil. Kebanyakan dari mereka yang berhasil adalah orang yang merencanakan usahanya sebaik mungkin dengan cara yang tepat guna, salah satunya Ngurah Mahendra, Pemilik Lobo Batako di Jalan Tukad Yeh Aya IX No. 67 Renon - Denpasar.
“Karena kebutuhan yang tinggi di masyarakat membuat saya tertarik juga untuk memulai usaha ini. Batako memang lebih praktis dan cepat dipasang serta harganya lebih terjangkau tapi soal kekuatan batako juga tidak kalah kuat dibanding batu bata merah”, ujar Ngurah Mahendra, Minggu (12/12).
Disamping harga bata merah yang lebih mahal, hal yang menyebabkan penggunaannya semakin berkurang karena bata merah terbuat dari tanah dan memerlukan lahan kosong untuk penjemuran yang sangat tergantung dari cuaca, sehingga sulit memproduksi secara konsisten, mengakibatkan masyarakat makin beralih ke penggunaan batako yang lebih praktis.
“Prinsip saya yang penting usahanya jalan dulu, untungnya saya sudah punya modal awal seperti mobil pick up jadi tinggal cari lahan dan beli mesin saya yang bekas aja nanti kalau sudah berjalan bagus dan orderannya makin meningkat, kan bisa beli mesin baru”, ungkap Ngurah kepada INBISNIS.ID.
Ngurah Mahendra menuturkan, bisnis pembuatan batako tergolong bisnis sepanjang masa karena jika masih ada proyek pembangunan maka orang pasti akan tetap membutuhkan batako selama belum ada alternatif lain yang lebih murah dan praktis, apalagi di masa sulit seperti sekarang ini.
“Konstruksi rumah sebenarnya yang dibutuhkan kekuatannya adalah pada tiang beton serta pondasi, dinding hanya mengikuti kekuatan beton serta pondasinya saja, jika pondasi dan tiang beton kuat maka dindingnya pun akan kuat juga”, kata seorang tukang di Pabrik Lobo Batako, Minggu (12/12).
Menurut Ngurah Mahendra, untuk menjadi pengusaha batako yang berkualitas dan terpercaya membutuhkan ketekunan dan pengalaman, jangan cepat menyerah apabila ada yang komplain atau kurang puas dengan pelayanan kita, harus gerak cepat segera perbaiki kualitas. Harus terus belajar dan kalau bisa saling sharing dengan pengusaha batako lain untuk sekedar berbagi pengalaman, tidak perlu malu dan ragu untuk bertanya.
Ngurah Mahendra berpesan, kualitas pembuatan batako harus benar-benar diperhatikan sebelum dijual untuk orang lain, sebaiknya diuji terlebih dahulu kekuatannya, baik dari ukuran dan mutu batako. Terutama bagi yang pemula disarankan langsung membuat batako dengan kualitas bagus dengan harga kompetitif agar pembeli tidak kecewa sehingga nanti mereka dapat merekomendasikan kembali ke teman dan saudara yang ingin membeli batako. Perlu dicatat agar jangan sampai membuat batako dengan harga murah tapi tidak berkualitas.
Dengan mempekerjakan 5 orang karyawan di pabrik untuk produksi, Lobo Batako yang dibangun awal tahun 2021 ini mampu produksi sekitar Lima Ribu batako/ minggu dan bisa meraup keuntungan hingga Lima Belas Juta/ bulan.
“Rencananya saya mau tambah mesin cetak batako yang baru karena orderan batako sudah mulai meningkat akhir tahun ini, mesin yang lama tidak cukup kuat apalagi mesin bekas”, tutup Ngurah."
(Herman Yosef Subu Sadipun/Redaksi)