Data sementara kami dapatkan dari salah satu warga Desa Garaupa Kecamatan Pasilambena, sekitar 50 rumah rusak berat dan 30 orang cedera di Desa Garaupa Raya. Menurutnya data tersebut belum real karena masih ada yang belum terdata.
" Kami masih akan lanjutkan besok pagi setelah keadaan sudah membaik. Dari tadi sore sampai malam, kami juga masih merasakan guncangan gempa kecil, sudah 10 kali teradi gunjangan gempa. Efeknya membuat dinding tembok bergetar", ucap Ansar, salah satu Relawan Pemuda Muhammadiyah Selayar dan warga setempat saat berkomunikasi via WhatsApp pukul 05.10 WITA, Rabu, (15/12/2021).
Sementara data yang dihimpun, ada beberapa rumah dan korban cedera yang berhasil kami dapatkan sebagai catatan sementara, dari beberapa desa di Kecamatan Pasilambena, diantaranya :
"Desa Garaupa Raya Korban Cedera sebanyak 30 orang dan 50 unit rumah rusak berat. Sementara itu di Desa Pulo Madu sebanyak 4 orang luka ringan, 1 orang luka berat dan 11 unit rumah rusak berat. Di desa Karumpa korban luka belum ada laporan dan 7 unit rumah rusak berat, lalu di Garaupa 2 orang korban luka berat dan 3 orang cedera ringan serta 31 unit rumah mengalami rusak berat dan selebihnya rusak ringa dan di desa Lembang terdapat 4 unit rumah warga rusak berat sedangkan Desa Kalaotoa sebanyak 9 rumah warga rusak berat, kedua desa tersebut belum ada laporan warga cedera".
Tambahnya "catatan tersebut yang nantinya sebagai data awal untuk digunakan sebagai acuan pemberian bantuan nantinya. Lanjut Ansar sebelum mengakhiri percakapan kami via chat.
Untuk sementara korban dampak gempa masih berada di tenda pengungsian yang dibangun oleh warga secara bergotong royong. Dan lokasi pengungsian berada diatas bukit tepi jalan area perkebunan warga setempat, sebagai upaya terhindar dari naiknya air laut dan meredam rasa was-was yang menghantuinya.
Kebutuhan mendasar yang dibutuhkan pengungsi saat ini berupa tenda, sembako, air mineral dan obat obatan.
Andi Rusman/Redaksi