Upaya perbaikan yang dilakukan wali kota Medan ini sebagai salah satu upaya untuk meminimalisir terjadinya banjir maupun genangan air di Kota Medan. Maka pembenahan drainase menjadi salah satu prioritas yang ditangani Wali Kota Medan.
Berdasarkan data yang dihimpun, tahun ini, tercatat ada 59 titik pembangunan drainase yang dilakukan. Dari jumlah tersebut, pembangunan 36 titik drainase diantaranya dengan sistem U-ditch yakni saluran dari beton bertulang dengan bentuk penampang huruf U. Sedangkan sisanya yang 23 titik lagi dibangun dengan mnggunakan metode cor ready mix.
Adapun proyek sistem U-ditch yang sudah di keqrjlakan di Jalan Karya Wisara, tepatnya mulai Persimpangan Jalan Eka Warni sampai Persimpangan Jalan Eka Rasmi.
Saat dikonfirmasi oleh Media INBISNIS.ID, Wali Kota Medan Bobby Afif Nasaution mengatakan ini akan menjadi saluran primer dan nanti akan disambungkan ke beberapa di areah pemukiman dan standarnya harus memiliki kualitas yang sangat bagus.
“Penggunaan U-ditch ini akan menjadi saluran primer dan disambungkan ke beberapa saluran di area pemukiman di Kecamatan Medan Johor. Untuk itu kita ingin memastikan pekerjaan drainase yang dilakukan tepat dan memperhatikan kualitas," ujarnya.
Disamping itu, Bobby menegaskan drainase yang dipasang U-ditch ini harus terbuka, tidak ada yang tertutup, kecuali akses masuk ke pemukiman masyarakat.
“Untuk memaksimalkan penggunaan U-ditch ini berjalan sesuai yang kita harapkan, saya minta agar drainase jangan ada yang di tutup kecuali jalan keluar masuk warga,” tegasnya.
Di samping itu akademisi Fakultas Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara (USU) M Ridwan Anas mengatakan, penggunaaan Concrete Pre Cast (beton pracetak) untuk saluran drainase tentu lebih menjamin kualitas/mutu beton yang terpasang. Disamping itu juga proses pengerjaannya juga jauh lebih cepat.
“Saluran sudah didesain untuk mengalirkan air dan sedimen. Dengan adanya bangunan di atas saluran dapat mengurangi kapasitas saluran untuk mengalirkan dan menambah sampah, sehingga menjadi sedimentasi. Bangunan juga dapat menghambat aliran air dari badan jalan ke saluran drainase,” ungkap Ridwan.
Dukungan dan apresiasi atas upaya Bobby Nasution dalam menjaga kualitas pembangunan infrastruktur juga disampaikan Dosen Bidang Manajemen Rekayasa Konstruksi Fakultas Teknik Sipil UMA Ir Melloukey Ardan MT. Menurut Melloukey, penggunaan U-ditch atas saluran drainase sangat tepat serta mempercepat proses pengerjaan.
“Saya kira langkah Pak Wali ini sangat tepat. Ditmbah lagi beliau dengan tegas meminta agar tidak tidak ada lagi bangunan didirikan di atas drainase. Dengan demikian drainase tidak tertutup sehingga air yang menggenangi jalan dapat mengalir ke drainase dengan sempurna. Memang idealnya di atas saluran draianse tidak boleh ada bangunan apapun. Jika ada bangunan, selain mengganggu drainase, juga sulit untuk melakukan prngontrolan apabila terjadi penyumbatan. Ditambah lagi budaya masyarakat untuk menjaga dan memelihara masih kurang,” tutupnya.
(Syamsir/Redaksi)