Apakah betul atau tidak?, perlu pembuktian?.
Dr Dyah Kepala Dinas Kesehatan Pinrang mengaku pihaknya baru mendengar berita tersebut. Kami akan menurunkan tim dan akan bekerja sama dengan pihak Polres Pinrang.
"Menurut Dr Dyah Puspita Dewi M Kes, ada pengakuan dari pihak keluarga yang bersangkutan, ia pernah di rawat di RS.Jiwa Dadi Makassar".
Dr Moh Saleh Ketua Tim Vaksinasi Covid-19, Dr.Tajudfin Chalid Makassar yang dihubungi INBISNIS.ID (23/12), " balik bertanya bagaimana modusnya?. Ia menjelakan Dalam Protap Satgas Covid-19, sebelum dilakukan vaksinasi waga harus terdatar sesuai dengan KTP, dan juga Nomor HP haus sudah terregistrasi dari pencatatan yang diinput dan dimasukan ke aplikasi PeduliLindungi Satgas Covid Pusat, tuturnya.
"Kejadian ini menjadi hal yang tidak sulit kalau ada yang mau jadi joki karena petugas hanya meminta KTP dan Nomor HP, untuk diinput dan tidak memperhatikan orangnya, karena banyak yang mau dilayani.
"Saya kalau mendata peserta vaksinasi, hanya setor daftar nama dan fotokopi peserta kepada Petugas administrasi. Tinggal di panggil satu persatu bila sudah mau divaksin, Yang berhadapan langsung selama 4 sampai degan 5 menit selama divaksinasi dan diukur tekanan darahnya, tim vaksinator malah tidak melihat KTP yang mereka vaksin, hanya karena sesuai yang dipanggil bagian administrasi, tutur Syarifah Juliana S.Kep Bagian Vaksinasi RSIF Makassar.
Sebenarnya untuk mengetahui betulkah pengakuan Abd Rahim tersebut, cukup diperiksa jumlah titer antibodinya.
"Masalahnya kami di Balai Besar Laboratirium Klinik Masyarakat Makassar Kemenkes RI, belum memiliki alat untuk itu, tutur Rodiah S Si SKM Kepala Instalasi Patoligi Klinik BBLKM kepada INBISNIS.ID (23/12). Seraya menganjurkan untuk menghubungi Laboratorium Imunology - Mikrobiologi FKUH
yang diketahui ada di BBLKM Makassar Kemenkes RI, Laboratorium ini adalah rujukan di Indonesia bagian Timur dan Laboratorium kelas A.
Apakah ada efek samping bila berkali kali di vaksin. Tanya INBISNIS kepada Imunolog FKUH.
"Jelas ada kalau overdosis. Dengan catatan harus diperiksa dulu gejala klinik dan fungsi organ organ tubuhnya.
"Apalagi 16 kali telah dinjeksi, ini cukup besar dosisnya dalam tenggang waktu yang sangat singkat".
Terlepas benar tidaknya pengakuan Abd Rahim itu, Vaksinator harus waspada jangan sampai ada lagi yang muncul joki-joki baru.
(A Rivai Pakki/Redaksi)