“Kita meminta kehadiran umat 50 Persen tapi kalau dalam pelaksanaannya itu terjadi pembengkakkan umat yang datang maka pengaturannya dilakukan oleh dewan Paroki kemudian masyarakat yang datang harus menaati protokol kesehatan.
Pihak Gereja juga siapkan alat pencuci tangan dan juga masker sehinga umat yang tanpa masker, para penjaga akan melayani masker pada umat-umat yang tanpa masker itu. Kita juga berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Desa bersangkutan,” ungkap Camat Omesuri.
Sementara itu, Pastor Paroki Salib Suci Hoelea, Romo Agustinus Guna, Pr saat dihubungi di Pastoran Paroki Hoelea mengatakan, Natal 2021 akan terjadi di dua tempat yakni Stasi Walangsawa dan Leuwayan. Dua stasi ini akan menjadi pusat perayaan Malam Natal dan Natal Agung.
Selain itu, khusus untuk Natal Agung akan diadakan juga misa kedua. Jadi, untuk Stasi Balauring, Romo Agus menjelaskan akan menjadi tempat ketiga perayaan Natal Agung bagi umat yang mengikuti misa kedua. Artinya, misa pertama terjadi di Walangsawa dan Leuwayan, kemudian misa kedua di Balauring. Umat Paroki Salib Suci Hoelea akan dilayani oleh dua orang imam. Kemudian, untuk misa Pesta Keluarga Kudus akan difokuskan di dua tempat yakni di Atanila dan Weilolon.
(Antonius Rian/Redaksi).