Pantauan media INBISNIS.ID, salah satu plat deker dalam area pekerjaan proyek tersebut, yang berlokasi ruas jalan Marapokot Danga, tepatnya di desa, desa Tonggurambang, kecamatan Aesesa, Ambruk.
Hazim Wungo (50), warga RT 12, Dusun Bandara, Desa Tonggurambang, kepada INBISNIS.ID, mengungkapkan bahwa paska ambruknya plat deker pada ruas jalan Marapokot - Danga, telah terjadi dua peristiwa kecelakaan lalu-lintas (Lakalantas) di tempat tersebut.
Ironisnya, Ia mengaku, jalur jalan tersebut baru saja di perbaiki dan dilaburi aspal beberapa waktu sebelum ambruknya plat deker tersebut.
"Ini deker ambruk sejak tanggal 27 desember kemarin. Sudah 2 kali terjadi kecelakaan ditempat itu, pada sebelum tahun baru 1 orang, dengan hari raya tahun baru itu satu orang. Itu sampai bocor dan luka parah korbannya. Itu deker baru saja, mereka kasih aspal", Jelas Hazim kepada media ini, Senin (03/01/2022).
Kata Hazim, ambruknya plat deker tersebut diduga akibat konstruksi bangunan deker yang telah dimakan usia, sehingga tak mampu menahan beban lalulintas kendaraan dengan kapasitas muatan berat seperti kendaraan roda 10.
Selain itu, tambal sulam perbaikan deker tersebut sudah terjadi sejak lama. dimana upaya perbaikan deker hanya dilakukan dengan menutup bagian deker yang telah lubang dengan material yang dilapisi aspal.
"Awalnya dia lubang sedikit saja, mereka langsung aspal diatas deker itu. Mereka tidak ada upaya kerja itu deker. Kesan kami rakyat ini, masa anggaran Negara miliaran rupiah kerja hanya untuk 20 hari. Awal Desember kerja, akhir Desember runtuh ", ucapnya, penuh ironi.
Demi meminimalisir potensi kecelakaan pada ruas jalan Danga - Marapokot, Hazim berharap agar pemerintah setempat segera merespon perihal keluhan ambaruknya deker tersebut. Menurutnya, jika enggan diperhatikan Ia kuatir akan terjadi peningkatan kasus lakalantas akibat terjebak di lubang deker yang telah ambruk tersebut.
"Harapan kita agar pemerintah dorang segera memperhatikan ini, sehingga tidak terjadi kecelakaan lagi. Jangan sampai ada yang merenggang nyawalah akibat kita terlambat perbaik karena ini jalur rame juga," Harap Hazim.
Informasi yang dihimpun media INBISNIS.ID, proyek jalan Nasional tersebut digarap oleh PT Surya Agung Kenca, sesuai Nomor Kontrak : HK. 02.03-Bb10/OJN 4-PPK 4.1/78, Tanggal Kontrak 15 Maret 2021.
Proyek tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2022 senilai Rp.9 Miliar lebih. Waktu pelaksanaan proyek selama 292 hari kalender, terhitung sejak tanggal 15 Maret 2021 sampai dengan 31 Desember 2021.
(Petrus Fua Betu Tenda/Redaksi).