Berdasarkan pantauan media ini pada Rabu 5/1/22, jalan yang baru saja digusur tersebut nampak tertutup akibat tertimbun tanah longsor, dan hingga kini jalan tersebut masih tidak bisa diakses.
Atas kejadian tersebut salah seorang warga Lando yang enggan menyebutkan namanya, pun pertanyakan sikap pemerintah setempat. Kepada media Inbisnis.id, ia menilai sikap pemerintah Desa Pan Waru Dusun Lando sangat tidak etis. Tidak punya rasa kepedulian terhadap warganya.
"Ini sangat aneh kejadian sudah terjadi tiga hari yang lalu, namun sampai sekarang saya tidak pernah melihat satu orangpun tim dari Desa ataupun pemerintah setempat yang datang untuk menghimbau kepada warga untuk melaksanakan bakti sosial ataupun memberi peringatan kepada warga untuk bisa berwaspada selama musim hujan ini," ujarnya.
Ia menuturkan, kejadian ini selalui terjadi tidak hanya tahun ini tapi dari setiap tahun selalu terjadi. Namun sayang pemerintah Desa ini terkesan tutup telinga terhadap kondisi yang terjadi.
"Kejadian ini sudah berulang kali, bukan karena terjadi pada tahun ini, namun tetap sama tidak ada satupun pemerintah setempat yang membuka mata. Selalu hanya karena antusias masyarakat sendiri," ungkapnya.
Dirinya menilai sikap pemerintah yang cuek terhadap kondisi yang terjadi ini suatu bentuk krisis kesadaran. Sebagai pemerintah Desa, seharusnya harus cepat tanggap terhadap segalah bentuk kejadian.
"Kampung ini semacam sudah tidak ada Pemerintahnya saja. Masa hanya datang lihat saja tidak bisa. Bagaimana mungkin ini bisa dibiarkan. Tidak mungkin pemerintah pusat ataupun Pemerintah Daerah tahu kalau tanpa ada laporan dari pemerinta Desa," terangnya.
Lanjutnya, pemerintah seharusnya hadir ditengah masyarakat jangan hanya diam di tempat, masyarakat itu butuh kenyaman dan kepastian. Maka tugas pemerintah adalah harus mampu memenuhi keinginan rakyatnya.
"Ini kejadian longsor yang sangat mengerihkan, sebenarnya ini benar- benar butuh perhatian khusus. Tapi kenapa mereka membiarkan rakyatnya terlantar begitu saja," tutupnya.
Untuk diketahui jalan yang baru saja dilakukan proyek plebaran ini, kini masih dikerjakan oleh warga setempat secara bergotong-royong pasca longsor yang terjadi tiga hari yang lalu.
(Flaviana Righamon/Redaksi)