wrapper

Breaking News

Sunday, 16 Jan 2022

Hari Dharma Samudera, KASAL Berpesan Memaknai Sifat Kepahlawanan Menjadi Tauladan

Ditulis Oleh 
Rate this item
(0 votes)
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., Foto: Dinas Penerangan Angkatan Laut.

--------------------

INBISNIS.ID, TERNATE - Hari Dharma Samudera yang sering diperingati setiap tahun pada tanggal 15 Januari, pada hakikatnya merupakan media dalam mengenang peristiwa 15 Januari 1962 disaat pertempuran sengit yang terjadi di Laut Arafuru, dimana peristiwa heroik dalam sejarah Angkatan Laut yang ditunjukkan para pelaut-pelaut kita dibawah kepemimpinan Komodor Yos Sudarso.

Amanat tertulis Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksaman TNI Yudo Margono, SE.MM, yang dibacakan Wali Kota Ternate, pada upacara Hari Dharma Samudera. Sabtu, (15/1/22). Yang dilaksanakan di Dermaga Pelabuhan Perikanan Nusantara Bastiong, Kel. Bastiong, Kec. Ternate Selatan, Kota Ternate, Prov. Malut. Menjadi catatan penting untuk dicermati dan dilaksanakan.

Baca Juga : "Solusi tetap sehat dan bugar di masa Pandemi, Ternate, cek disini untuk tahu rahasianya"

Kasal yang menjabat sejak tahun 2020 ini mengatakan, bahwa sebagai prajurit laut, Komodor Yos Sudarso menunjukkan keteladanan dan inspirasi kepemimpinan dalam melaksanakan tugas yang diemban. Sifat rela berkorban dan ikhlas dalam bekerja merupakan nilai-nilai luhur yang ditunjukkan dalam peristiwa tersebut.

Yudo, juga mengingatkan melalui pesannya bahwa beberapa tokoh penting yang tidak akan lekang dari catatan sejarah bangsa Indonesia seperti: Kapten Markadi, dengan perahu cadik tak gentar melawan patroli belanda di selat bali, mencegah penjajah berkuasa kembali. Letnan Samadikun, yang menantang korvet dan destroyer belanda di teluk cirebon, demi mempertahankan kedaulatan negara yang telah merdeka. Kapten Harjanto, di atas perahu layar bertempur dan gugur menghadapi dua kapal patroli belanda di Laut Sapudi. Mayor John Lie, si hantu selat malaka menggunakan kapal cepat menantang maut, mengambil resiko terbunuh patroli belanda, demi mengisi kas negara dan mendapatkan senjata. Komodor yos sudarso, Kapten Tjiptadi, Kapten Wiratno, Kapten Memet Sastrawirya yang menjadi martir kembalinya papua ke pangkuan ibu pertiwi. Sersan KKO Usman dan Kopral KKO Harun. tersenyum bahagia meski gugur di tiang gantungan singapura, menjadi syuhada untuk negara. Prajurit KRI Nanggala. Tabah dalam patroli selamanya, gugur saat menjalankan tugas negara, dan masih banyak yang lainnya, yang tercatat maupun tidak tercatat. Mereka semua memberi kita tauladan dan mengajarkan makna dari sifat kepahlawanan demikian tulis Yudo dalam amanatnya.

Selain itu menurut perwira tinggi TNI-AL Alumni Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-XXXIII/tahun 1988 ini, bahwa sifat dari mereka yang perlu diteladani seperti tidak pernah takut, karena membela kebenaran, yang berani menderita, untuk cita-cita mulia, yang rela berkorban jiwa raga, demi bangsa dan negara, yang pantang menyerah, karena keyakinan kepada sang pencipta.

Baca Juga : "Solusi tetap sehat dan bugar di masa Pandemi, Ternate, cek disini untuk tahu rahasianya"

“Untuk itu, marilah kita tingkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, teladani nilai dan semangat kejuangan yaitu sikap kesatria, rela berkorban dan pantang menyerah, pupuk jiwa patriotisme dan jati diri prajurit matra laut, dan tingkatkan pengetahuan, latihan dan pendidikan guna menopang profesionalisme tugas yang semakin kompleks dan sarat akan teknologi”, pinta Yudo mengakhiri amantnya.

(Anto Hoda/FF)

Dibaca 209 Kali

INBISNIS dibangun dalam rangka mendukung dunia usaha dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa Indonesia dan seluruh warga dunia.

Ikuti Kami