Diketahui, panen padi kali ini merupakan panen yang kedua kalinya dengan menggunakan pupuk bernama Green Parwata.
Kepada media ini pada Jumat (28/1/22), Ketua DPRD Kabupaten Badung, Putu Parwata mengatakan hari ini ia bersama Petani di Desa Ayunan lakukan panen padi dan hasilnya sangat mengembirakan para petani dengan menggunakan pupuk Green Parwata.
"Untuk kegiatan hari ini kita ada panen padi hasil Denplop namanya. Denplop itu, adalah percontohan pertanian pembibitan padi sampai menuai dengan mengunakan Pupuk Green Parwata," ujarnya.
Dikatakan, pada saat panen pertama sudah membuktikan hasilnya sampai 10,3 ton, sementara pada panen kedua yang dilakukan hari ini hasilnya cukup fantastis mencapai 11 ton.
"Itu bukti pertama itu 10,3 ton, terus tadi 11 ton. Jadi 1 hektar menghasilkan 11 ton yang biasanya 6 ton. Sehingga bagi petani sangat mengutungkan sampai 90 persen dengan menggunakan Pupuk Green Parwata," katanya.
Ia mengatakan, Pupuk Green Parwata ini adalah bagian dari kontribusi untuk masyrakat yang ada di Kabupaten Badung apa lagi ditengah suasana pandemi Covid.
"Kita memberi kontribusi untuk masyarakat biar naik penghasilannya. Badung tidak lagi mengandalkan pariwisata sebagai prioritas ekonomi tetapi kita akan masuk ke sektor pertanian penunjang pariwisata," tuturnya.
Orang nomor satu di DPRD Kabupaten Badung ini pun optimis Pupuk Green Parwata ini dapat membantu kesejahtraan para petani. Untuk itu ia hadir dan berusaha agar para petani bisa memperoleh kesejahtraan di tengah badai pandemi Covid 19.
"Tujuan kita pemerintah adalah sejahterakan masyarakat. Kita sebagai pemerintah jelas untuk mensejahtrakan Rakyat," tutupnya.
(Dionisius Harum/Redaksi)