Terobosan ini dilakukan demi mewujudkan impian warga Desa Sungai Anak Kamal yang dipimpin oleh Kepala Desa, Mastowi untuk menjadikan hamparan lahan kosong bersemak yang belum optimal tersebut menjadi lahan pertanian, peternakan terpadu.
“Kami sudah ada 1200 hektare lahan di Desa Sungai Anak Kamal lahan yang sedang dalam proses pembangunan kawasan pertanian terpadu, yang pada tanggal 24 Januari 2022 kemarin kami sudah adakan penanaman perdana semai Bibit Bawang Merah Lokananta untuk mulai ditanam pada lahan seluas 1 Hektare. Bulan depan maksimal bulan Maret kami akan buka 10 hektare lahan untuk ditanami tanaman holti lainnya, jadi buat rekan-rekan mulai persiapan untuk investasi ya”, tegasnya.
Hal ini dijelaskan oleh Elhan Zakaria, Komisaris Utama PT. TANI kepada INBISNIS.ID melalui telepon selular, Minggu (30/01/2022).
Lebih lanjut Elham Zakaria menjelaskan, Mastowi, Kepala Desa Sungai Anak Kamal sudah menyiapkan 1200 hektare lahan untuk dikerjasamakan dengan PT. Terasalemba Agro Niaga Integrasi (PT. TANI) sesuai dengan impiannya Mastowi dan Darwis, sebelum menjadi Kepala Desa dan Sekretaris. Kini sudah mulai direalisasikan dengan sinergitas PT TANI untuk mendanai hektare per hektare lahan yang disiapkan, walau disini sudah disiapkan 1200 hektare tapi kita akan mulai dari 1 hektare.
Terbukti pada tanggal 23–25 Januari 2022 PT TANI kembali ke Desa Sungai Anak Kamal dengan mulai membuka lahan. Program ini menjadi bagian program Presiden Tani Indonesia Mayjen TNI (Purn.) H. Tatang Zaenudin dalam wujudkan Indonesia Berdaulat Pangan dan Swasembada.
Kehadiran Presiden Tani di Desa Sungai Anak Kamal menjadi torehan sejarah bahwa penggarapan 1200 hektare lahan sudah di mulai. Juga PT TANI datang tidak dengan tangan kosong, namun dengan permodalan yang sudah disiapkan. Kehadiran PT. TANI dan Presiden Tani juga didampingi PT Panah Merah untuk selanjutnya melakukan bimbingan.
Dalam wawancara Elhan Zakaria menyebutkan, kami kumpulkan dana untuk modalin lahan pertanian dengan pola crowde funding, kedepan kami akan luncurkan aplikasinya agar saudara/i kita darimanapun bisa investasi melalui aplikasinya, untuk saat ini sambil menunggu izin OJK kami lakukan secara manual.
“Jika bisa tepat waktu pada penanggalan kalender tanam dan panen, maka pada awal bulan Maret kami akan buka lahan lanjutan lagi di Desa Sungai Anak Kamal, maka dari itu saya sampaikan tadi para calon investor agar bersiap siap”, tegasnya.
Konsep Ekonomi P4 (Public Private Partnership for People) berasas pancasilaisme ini diwujudkan untuk mendongkrak dan menjalankan roda roda perekonomian di desa, kekuatan berada pada Bumdes atau Badan Usaha Milik Desa. Sehingga Masyarakat Desa tidak perlu menjual tanahnya dan hanya dikolaborasikan saja untuk dijadikan lahan produktif, sehingga bisa mendapatkan penghasilan.
Peranan jajaran struktural Desa menjadi hal terpenting dalam program ini, maka dari itu Elhan Zakaria targetkan dalam jangka waktu sekurang kurangnya 2 tahun, 200 hektare lahan sudah pasti dibuka. Untuk jenis tanaman pertanian beraneka ragam, dan itu akan menyesuaikan dalam media tanam yang khusus karena lahan yang dioptimalkan adalah lahan gambut.
(Elin Herliana/Redaksi)