Jenis nyamuk berciri khas ini, hanya butuh genangan air sedikit sudah bisa berkembang biak. Belakangan ada ilmuwan meyakini, pada air keruh yang tergenang pun bisa beranak pinak. Dulu hanya ditenggarai hidup di air yang tergenang yang jernih.
Ingat, nyamuk ini setelah menggigit orang yang kebetulan mengidap virus Dengue, bisa terbang dalam radius 100 meter.
"Orang tua dulu melarang anaknya tidur di petang hari, jelang magrib dengan ancaman macam-macam, padahal saat itu nyamuk Aedes Aegypti suka menggigit mangsanya. Sama dengan kebiasaan menggantung baju di mana mana, habitat yang menguntungkan nyamuk untuk hinggap," tutur dosen senior Parasitology FKUH kepada INBISNIS.ID (2/2/2022).
Lebih lanjut ia menyebutkan, patut diingat bahwa penyakit ini disebabkan oleh virus yang sampai sekarang belum ada obat anti virus yang merupakan drug of choise untuk DBD. Beda dengan HIV AIDS atau Covid-19 sudah ada obat anti virus, sekarang ini ada obat herbal yang sudah dapat izin dari BPOM.
Makanya yang penting bagaimana minum banyak air putih (kalau bisa sampai 2 liter) kalau ada gejala penyakit Dengue Haemorrhagic Fever, minuman bisa macam-macam asal bukan alkohol.
"Di Rumah Sakit dalam pengobatannya selain obat penurunan panas, multivitamin dan infus cairan. Pasien yang mengidap DBD, sel keping darahnya yang turun yang ujungnya mudah terjadi perdarahan dan bisa mengalami dehidrasi karena panas. Kalau sudah terjadi perdarahan misalnya mimisan atau bercak bercak merah di kulit, bisa fatal. Apalagi kalau sudah terjadi komplikasi DSS Dengue Syok Syndroma, bisa fatal."
Demikian dijelaskan DR Dr Andi Armyn Nurdin MSc, SpKKLP pakar Genetika FKUH kepada INBISNIS ID, Kamis (3/2/22).
BELUM KLB
Pantauan INBISNIS.ID di beberapa Rumah Sakit, pasien DBD masih terbatas, memasuki hari ketiga bulan Februari ini baik di RSUP Dr Tajuddin Chalid, RSUD Haji dan RS swasta RSIF, pasien DHF nihil
Namun bulan lalu, menurut Syarifa Yuliana dari RSIF pihaknya merawat enam pasien Demam Berdarah.
Di RSUP Dr Tajuddin Chalid MPH, menurut Ns Andi Fatmawati Karim
S Kep, di perawatan anak ada 11 pasien.
Tidak jauh beda di RSUD Haji. Menurut Ns Satriana Albar S.Kep. Penanggung Jawab Perawatan Anak ada 16 pasien di antaranya dua pasien Dewasa
"Pasien DBD di Makassar belum masuk Kejadian Luar Biasa (KLB), Alhamdulillah semua pasien sudah dinyatakan sembuh dan tidak ada yang terpapar Covid-19" tandas Armyn Nurdin.
(A Rivai Pakki/Redaksi)