Pada Sabtu (5/2/2022) ketika awak media ini turun langsung ke persawahan bertemu dengan bapak Marthen Membala yang ada di sawah miliknya menunjukkan sisa-sisa serangan tikus yang terjadi semalam.
"Ini sisa-sisa serangan tikus tadi malam, saat ini tikus menyerang padi milik petani yang baru baru mulai tumbuh berkisar 4-10 hari jika sawah belum diairi yang rata-rata petani menggunakan sistem hambur langsung tanpa disemaikan lebih dahulu" kata Marthen Membala yang juga adalah ASN disalah satu SMA di Kabupaten Luwu Timur.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa, jika dibandingkan dengan musim-musim sebelumnya tidak pernah seganas ini. Bahkan bukan hanya sawah miliknya tapi sebagian besar petani di wilyah ini mengalami hal yang sama.
Sementara itu seorang petani lain memperkirakan bahwa hama tikus yang menyerang saat ini akibat jeda antara setelah panen dan turun sawah yang terlalu singkat menyebabkan tikus-tikus belum kenyang menikmati tunas-tunas padi sisa panen bulan lalu.
Dijelaskan bahwa musim panen baru saja berakhir pertengahan bulan Desember 2021 dan musim tanan mulai lagi pada pertengahan bulan Januari 2022.
Harapannya bahwa ada perhatian serius dari dinas terkait untuk mengatasi hal ini dengan menjadwalkan musim turun sawah yang tepat maupun penangananan hama tikus yang mulai mengganas sehingga petani tidak mengalami gagal panen.
(Pailin Paulus/Redaksi)