Warga GPdI yang berada di kabupaten Fakfak, bersyukur sebab Injil kekuatan Allah telah menyelamatkan semua. Saatnya kami semua ingin mendengar suara-Mu Tuhan, karena Injil kekuatan Allah siap memperbaharui hidup kami. pengurapan, otoritas ditaruhkan kepada hamba-Mu untuk berbicara kepada kami, kami siap mendengarkan sabda FirmanMu.
Dalam Khotbah Ibadah Pekabaran Injil ke 167 Tahun Pdt.Matheos Muskita menyatakan dalam pujian-pujian bahwa Injil yang heran mau diwartakan buat saudara dan buat saya, Dengarlah sekarang dan terimalah. Injil yang heran membuat kita hari ini berkumpul, setiap tahun kita merayakan Injil masuk di Tanah Papua, dan hari ini tepat tanggal 05 Februari 2022 membuat kita hadir disini ungkapnya.
“Tuhan ingin orang Papua juga selamat, maka Tuhan ijinkan Injil untuk ada di tanah ini. Kita orang Papua bersyukur dan bangga atas karya Tuhan” tuturnya.
“Karena Alkitab berkata, ada orang yang ditetapkan untuk selamat dan ada yang tidak selamat”. Dan kalau Injil bisa ada di Tanah ini, maka kita orang Papua patut bersyukur, patut bangga karena Injil ada di Tanah ini. Hari ini, semua orang Kristen yang ada di Tanah Papua merayakan 5 Februari dan sudah 167 Tahun Injil ada di Tanah Papua.
Kuasa Allah yang luar biasa melalui Injil, dan hari ini kita bisa berkumpul memuji Tuhan, itu karena Kemurahan Tuhan. Pertanyaan buat kita ketika sudah 167 tahun, apa yang sudah kita buat bagi Tuhan. Karena Tuhan begitu mengasihi kita semua orang Papua.
Tetapi didalam diri seorang pelayan Tuhan itulah yang diungkapkan oleh Rasul Paulus, sebagaimana yang dilakukan juga oleh dua utusan Tuhan Ottow Geissler yang diutus oleh Tuhan melalui Zending di Jerman.
Jika kita melihat latar belakang kedua hamba ini, mereka tidak memiliki kelebihan lain, selain memiliki kemampuan hanya sebagai tukang atau pengrajin kayu. Kedua hamba ini diutus Zending untuk belajar Theologia ke Belanda dan kemudian ke Papua yang dimulai pelayananya di Pulau Mansinam.
Bacaan Ibadah Peringatan HUT Pekabaran Injil terambil di Roma 12 : 11 “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan”.
Tuhan memakai seseorang itu, bukan fasilitas diluar diri kita, tetapi yang ada didalam diri kita. Ottow dan Geissler tidak memiliki kelebihan apa-apa, tetapi yang ada didalam diri mereka adalah tulus dari hati mereka untuk melayani Tuhan.
Hari ini Injil berkembang dan banyak orang Papua telah diberkati, sudah banyak orang Papua berhasil dan bekerja sebagai pejabat sipil, maupun Polri dan TNI karena kuasa Injil ini. Rasul Paulus mengingatkan kita kembali “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan”
Kalau hati kita murni dihadapan Tuhan maka Mujizat Tuhan pasti terjadi, para rasul, hamba-hamba Tuhan yang melayani. Setelah saya membaca sejarah perjalanan Ottow dan Geissler dan juga sejarah pelayanan hamba-hamba Tuhan GPdI.
Hitam kulitku, Keriting rambut, aku anak Papua, Seorang Penyanyi Edo Kondologit kemudian mengubahnya dengan : Hitam putih, keriting lurus, aku Papua. Semua yang ada diatas tanah ini telah diberkati karena Injil.
“Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan” Kenapa ayat ini terus dikembalikan kepada kita?
Karena Tuhan mau didalam orang Kristen, yang tidak lagi semangat dalam pelayanan kepada Tuhan. Daud berkata, Tuhan janganlah mengambil Rohku, karena tanpa Rohmu kami tidak bisa apa-apa.
Sehingga dalam pelayanan, jangan ada yang membanggakan diri bahwa dia lebih hebat, jangan, sebab Tuhan lebih hebat. Tidak boleh kita membanggakan diri sebab semuanya tanpa Tuhan kita bukan siapa-siapa.
Jadi jangan ada lagi kita bangga akan diri kita tanpa Tuhan, tapi kita bangga karena ada Yesus yang dengan Injil kita ada saat ini.
Ibadah Peringatan Injil masuk di Tanah Papua yang ke 167 tahun ini dihadiri oleh jemaat GPdI Bethesda Fakfak dan dilaksanakan di halaman Gereja GPdI Jemaat Bethesda Fakfak.
( Amatus Rahakbauw / FF )