wrapper

Breaking News

Sunday, 06 Feb 2022

Meminimalkan Paparan Omicron dengan Masker N95

Ditulis Oleh 
Rate this item
(0 votes)
paparan Prof Dr dr Zubairi Djoerban SpPD KHOM Guru Besar FKUI pada Wibenar yang diadakan Bidang Kesehatan

--------------------

INBISNIS.ID, MAKASSAR - Dalam upaya mencegah atau minimalisir dan mengurangi paparan Variant baru Covid-19, Omicron. Upayakan agar selalu memakai masker N95. Hal ini bisa Mencegah virus. Terbukti baru-baru ini, bahkan Pemerintah Federal USA akan membagikan 400 juta lembar masker N95 secara gratis kepada warganya. Karena kegetiran Presiden Joe Bidden, karena beberapa hari lalu jumlah rakyat Amerika yang tepapar Omicron lebih dari 1 juta jiwa per harinya.

Sesuai hasil penelitian yang mutakhir, semua jenis masker mudah terinfeksi Omicron, kecuali masker N95. Penutup mulut dan hidung ini terbukti bisa meminimalkan paparan Omicron sampai dengan 95%. Kebanyakan masker kain yang beredar pada saat ini dan juga banyak dalam kalangan masyarakat yang memakai masker ini, telah terbukti mudah ditembus oleh Omicron.

Ada 15 jenis masker yang beredar di pasaran. Namun yang paling aman untuk variant Omicron ialah masker Fitted N95, menyusul masker Surgical, masker Cotton poly, dan yang paling rendah daya tangkalnya masker Bandana, None dan Fieece.

Makanya untuk mencegah Pandemi gelombang ke 3 selain harus dengan memakai Maskes N95, juga harus menetapkan prokes yang lain tetap diimplementasikan.
Penerapan 5 M, hindari kluster jamaah, jauhi kluster rekreasi, awasi pendatang dari Negara tetangga, karantina semua pendatang, aktifkan testing dan jangan lupa vaksinasi booster sampai tiga kali. Kalau keadaan tidak terkendali hentikan PTM bagi anak sekolah dengan gencarkan testing dan tracing ungkap Ketua Satgas Covid-19 PB IDI dalam seminar online, Jumat (4/2).

Untuk mendeteksi variant baru perbanyak test dan karantina pelaku perjalanan internasional. Demikian paparan Prof Dr dr Zubairi Djoerban SpPD KHOM Guru Besar FKUI pada Wibenar yang diadakan Bidang Kesehatan, Pemuda, Perempuan, Olahraga MPP ICMI.
Menjawab pertanyaan peserta apakah Nakes harus vaksinasi booster? ke empat.
"Sampai sekarang belum ada penelitian ilmiah untuk itu." jawabnya.

 

Ini Hanya upaya untuk mencegah Pandemi Omicron gelombang ke III. Omicron memang gejala ringan tapi tetap mematikan apalagi bagi mereka yang mempunyai penyakit penyerta (komorbid). Adapun gejala pasien yang terpapar Omicron, menurut Zubair. Batuk kering, Demam, Berkeringat di malam hari, Nyeri pada banyak bagian tubuh, Kelelahan, Tenggerokan yang gatal, Tidak batuk, Tidak kehilangan indra perasa dan penciuman. Nama Omicron dijadikan nomenklatur sesuai abjad ke 10 dari Bahasa Yunani.

Wibinar bertajuk "Perkembangan Terbaru Omicron Bangsa Indonesia Harus Berbuat Apa?". Prof Dr Ridwan Amiruddin SKM, MKes dari FKM UH, berpendapat tingkat viruiensi suatu virus akan menjadi lemah setelah bermutasi. Kelak akhirnya Pandemi akan menjadi endemi. Dan ingat status Pandemi itu selain ditentukan pakar Epidemiolog, ahli kedokteran dan ahli Kesehatan Masyarakat. Yang memutuskan Pandemi suatu penyakit adalah Pemerintah.

( A Rivai Pakki / FF )

 

Dibaca 207 Kali

INBISNIS dibangun dalam rangka mendukung dunia usaha dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa Indonesia dan seluruh warga dunia.

Ikuti Kami