Diketahui, pola pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) berencana tersebut adalah bagian dari respon Poltekpar Bali terhadap perubahan global terutama yang berkaitan dengan dunia pendidikan.
"Selama pandemi ini kita tetap menjaga mutu pendidikan, diperlukan suatu komitmen dari manajemen untuk bersama-sama bagaimana agar mutu itu tetap terjaga," ujar Ida Bagus Puja selaku Direktur Politeknik Pariwisata Bali saat ditemui pada Selasa (8/2/22).
Poltekpar yang beralamat di Jalan Dharmawangsa, Benoa, Kecamtan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Ida Bagus Puja mengatakan Pendidikan bermutu itu dilahirkan dari sebuah perencanaan manajemen pendidikan yang berdaya saing tinggi.
"Ada beberapa hal yang saya lakukan tentu yang pertama perencanaan. Jadi rencanan yang dimaksud, adalah terkait bidang pendidikan dan pengajaran, kemudian terkait riset, dan juga terkait pengabdian terhadap masyarakat," kata Ida Bagus Puja.
Tak dipungkiri kata Ida Bagus Puja, untuk mengetahui kualitas dari sebuah perencanaan, maka fungsi kontrol kinerja juga sangat diperlukan biar bisa tahu sudah sejauh mana perkembangannya.
"Yang tidak kalah penting adalah eksen dari setiap pelaksanaan itu dan kita lakukan kontrol juga evaluasi. Jadi, itu yang saya tekankan," katanya.
Ia mengungkapkan, saat Pandemi Covid 19 ini baginya tantangan sangat besar, namun demikian pihaknya tetap bisa mengatasi dengan menjalankan dua rangkaian proses pembelajaran untuk menghindar dari bahaya Covid.
"Pandemi Covid 19 ini tantangan sangat besar. Jadi, dalam menjaga kualitas ini. Kita dalam menjalankan pembelajaran ada dua proses, kalau yang teori kita lakukan secara Virtual, tapi kalau praktek kita lakukan secara offline," ungkapnya.
Ida Bagus Puja mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah bekerja sama dengan beberapa Industri untuk mendorong agar lulusan dari Politeknik Pariwisata Bali ini mampu menjadi Agent of Change.
"Mutu itu sifatnya berkelanjutan. Jadi, ada sustainable yang dilakukan secara sistematis. Jadi karena kita tidak bisa terlepas dari Industri, maka perlu ada kerja sama dengan pihak Industri. Maka yang kita lakukan saat ini, adalah kita undang pihak Industri untuk berbagi ilmu kepada mahasiswa maupun dosen," tuturnya.
Terlepas dari itu kata Ida Bagus Puja, pihaknya sangat membutuhkan kritikan yang konstruktif agar konsep manajemen itu bisa dijalankan sesuai kondisi lingkungan.
"Kita juga sangat membutuhkan masukan dari pentas elit baik itu dari pemerintahan maupun Industri, komunitas, bahkan Media agar konsep manajemen yang kita jalakan itu bisa kita sesuaikan pada kondisi lingkungan yang ada," ungkapnya.
Lebih lanjut, Ia mengatakan di era digitalisai saat ini dalam konteks sistem pembelajaran di Politeknik Pariwisata Bali, ia menginginkan agar tetap bersifat Balancing antara high tech atau human touch.
"Saya ingin didalam pendidikan ada lima Pilar, yang pertama pada era 4.0, digitalisasi sudah tidak bisa terlepas dari kehidupan kita. Yang kedua dalam pendidikan itu ada dua, yaitu human tech dan high touch yang berkaitan dengan humanis atau muatan lokal. Jadi, meskipun teknologi sudah maju tapi muatan lokalnya tetap ada," tutupnya.
(Dionisius Harum/Redaksi)