Dalam proses pembekalan, mereka siap bertandang ke lokasi KKN. Mahasiswa tersebut akan tersebar di 9 diantaranya, Desa Ojandetun, Desa Watowara, Desa Wulublolong, Desa Tobitika, Desa Riangduli, Desa Waiwerang Kota, Desa Bliko, Desa Kokotoba, dan Desa Nubalema 2.
Rektor IKTL, Kristo Aran, memulai sambutannya menekankan program KKN wajib dilaksanakan sabagai pengaplikasian tridharma perguruan tinggi.
Ia mengatakan, KKN pada tahun ini sangat dan berbeda dengan tahun sebelumnya karena bersinergi bersama pemerintah Flores Timur dalam program Gempur Stunting.
"Warna KKN kali ini berbeda karena mahasiswa bekerja sama dengan pemerintah Flores Timur dalam mengatasi stunting yang dimulai dari level desa," ujar Kristo Aran.
Pembekalan KKN secara langsung disajikan dua pemateri dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Flores Timur. Masing-masing pemateri cakap memaparkan materi tentang stunting.
Plt. DPMD, Paulus Petala Kaha menyatakan bahwa isu stunting merupakan isu bersama sehingga menjadi persoalan bangsa.
"Semua kita punya peran untuk menggempur stunting. Oleh karena itu, semua sektor harus bergerak mulai dari pusat sampai ke desa, " kata Paulus.
Sementara Amria Lamanele, mewakili Kepala Dinas Kesehatanlangsung membuka wawasan peserta KKN tentang di Wialayah Flores Timur. Amria menghimbau mahasiswa KKN agar berperan dengan sungguh demi menuntaskan masalah stunting di lokasi masing-masing.
( Paulus Lawe Kebelen / FF )