Antonius J. Wadan, Bhabinkamtibnas yang bertugas di desa tersebut, selain fokus pada ketertiban dan keamanan masyarakat, ia telah mendatangkan cahaya listrik bagi beberapa warga yang menghuni bagian utara desa tersebut atau yang dalam bahasa setempat disebut Leu Tuan (kampung lama leluhur).
Dijelaskan oleh Kepala Desa Peusawa, Bruno Leumara, saat betugas di desa tersebut, Anton J. Wadan merasa prihatin karena warga yang menghuni kampung lama belum mendapatkan penerangan yang memadai. Oleh karena itu, atas kesepakatan bersama Pemerintah Desa Peusawa, Anton J. Wadan mulai membuka misi baru untuk membantu warga dimaksud.
“Kebetulan pak Anton punya relasi khusus dengan orang PLN, maka saat dia lihat ada warga yang belum dapat lampu, dia bilang ke saya kalau dia mau bantu. Kami selaku Pemerintah Desa menyambut baik tawaran itu, akhirnya pak Anton pun mulai buat proposal beberapa kali dan ada yang dia kirim sampai ke Maumere, Flores. Hasilnya, hingga kini sebagian besar warga sudah nikmati listrik,” jelas Kepala Desa Peusawa dua periode tersebut, Kamis (10/2/22).
Bruno Leumara juga menjelaskan bahwa Pemdes Peusawa juga berencana untuk menata kampung lama menjadi tempat wisata budaya. Situs-situs budaya, ritual-ritual adat dan aneka keunikan lainnya di kampung lama akan menjadi obyek wisata yang ditata secara baik. Menurutnya, ada satu situs yang layak menjadi obyek wisata yakni wa’ peti (batu berbentuk peti) yang diyakini memiliki keunikan tersendiri. Selain itu, ada ritual ka weru yang dilakukan setiap tahun dan masih banyak yang lainnya.
Untuk mendukung prospek positif tersebut, kebutuhan akan infrastruktur jalan dan juga penerangan bagi warga di kampung lama merupakan dua hal yang sangat primer. Hingga kini, akses jalan dari pusat desa ke kampung lama sudah cukup baik dan warga sangat terbantu. Bukan hanya warga Peusawa melainkan juga para pendaki gunung Uyelewun juga turut menikmati infrastruktur jalan tersebut. Kehadiran cahaya listrik juga membuktikan kerja keras semua pihak terjalin sangat baik, tak terkecuali Anton J. Wadan, pria asal Puor B, Kecamatan Wulandoni, Lembata.
“Saya jadi Bhabinkamtibmas dari 2017 sampai sekarang. Saya sebenarnya bertugas di Desa Wowong tapi dapat empat tempat baru lagi yakni Walangsawa, Peusawa, Mahal dan Mahal II. Soal listrik ini, karena rasa perihatin terhadap warga di kampung lama, makanya saya berusaha mencari solusi untuk mereka dan luar biasa bahwa hari ini, sebagian besar dari mereka sudah dilayani oleh cahaya listrik,” ungkap Anton J. Wadan.
Misi kemanusiaan yang dibawa oleh Anton J. Wadan layak menjadi teladan ideal bagi setiap orang yang berjiwa sosial. Ia telah merubah wajah Desa Peusawa menjadi desa terang. Sebab, selama ratusan tahun, di kampung lama tak ada cahaya listrik tapi berkat kehadiran Anton J. Wadan, yang gelap telah berubah menjadi terang.
(Antonius Rian/Redaksi)