Kepala Desa Mahal II, Yohanes Guido Tua, mengatakan, setelah menerima laporan dari Lukas Lake terkait problematika tersebut, Pemdes Mahal II langsung melayangkan surat kepada Pemdes Panama.
“Selaku hakim perdamaian di Desa, ya, kita langsung merespons laporan bapa Lukas. Bapa Lukas melaporkan masalah sengketa tanah antara dirinya dengan Kaniung Lodolaleng. Karena Kaniung Lodolaleng orang Panama jadi kami sudah layangkan surat ke Pemdes Panama,” ungkapnya, saat ditemui di Mahal II, Sabtu (12/2).
Sementara itu, Kepala Desa Panama, Antonius Rahaq Lelangwayan, ketika dimintai keterangannya, Sabtu (12/2). Pemdes Panama memastikan akan hadir sebagai mediator untuk menyelesaikan konflik horisontal yang sedang dialami oleh Kaniung Lodolaleng dan Lukas Lake dari Mahal II. Namun demikian, tuturnya, karena terkait masalah tersebut terdapat dugaan pengancaman, pihaknya masih memberikan tanggung jawab kepada Polsek Buyasuri untuk melakukan proses mediasi. Setelah proses mediasi di Polsek Buyasuri, baru kemudian Pemdes Panama dan Mahal II akan mengambil alih untuk mencari tahu akar masalah batas kebun di Payong Koto’ Manu’, Desa Panama, Buyasuri.
Kapolsek Buyasuri, I Made Sedanayasa, saat dihubungi lewat telepon, mengatakan, sudah mengetahui persoalan dugaan saling mengancam antara kedua belah pihak. Karena itu, pihak Polsek Buyasuri akan memediasi agar cepat tuntas. Karena itu, Kapolsek menyampaikan agar Lukas Lake bisa mendatangi Polsek Buyasuri dalam waktu dekat untuk memberikan klarifikasi. Ia juga membenarkan bahwa dua anggota Polsek Buyasuri pernah mencari Lukas Lake untuk mendapatkan klarifikasi valid tetapi belum menjumpainya.
Untuk diketahui, sebagaimana berita sebelumnya, terdapat dua keterangan yang bertabrakan antara Lukas Lake dan sekelompok warga dari Tua’mado, Panama. Menurut Lukas Lake, kebunnya diserobot oleh beberapa warga dari Tua’mado yang mayoritas bermarga Lodolaleng yaitu Kaniung Lodolaleng, Tarsi Lodolaleng dan beberapa warga lainnya pada Minggu (12/12/2021). Kemudian, pada tanggal 20 Desember 2021 sebagaimana penjelasan Lukas Lake, dirinya mendapat ancaman dari pihak Tua’mado, bahkan ada yang menggunakan topeng untuk menutupi wajah.
Keterangan berbeda disampaikan oleh Tarsi Lodolaleng, Kaniung Lodolaleng dan pihak keluarga dari Lodolaleng saat ditemui awak media beberapa waktu lalu. Menurut mereka, justru sebaliknya, Lukas Lake-lah yang menyerobot kebun mereka. Selain itu, terkait pengancaman, justru Lukas Lake-lah pelakunya.
Sebagai informasi, kedua belah pihak yang sedang bermasalah diketahui masih berhubungan keluarga dekat. Leto Leu, istri dari Lukas Lake berasal dari Tua’mado bermarga Lodolaleng.
( Antonius Rian / FF )