Namun setelah dilakukan relokasi terhadap warga sekita Sinabung ditetapkan stabil di level III Siaga. Walau meningkat, regulasi kebencanaan menetapkan setelah relokasi warga, maka status Gunung Api Sinabung tetap di kondisi siaga.
|Baca Juga: Singgung 'Nangun Sat Kerthi Loka Bali', GMNI Denpasar: Impor Beras, Koster Kok Diam?
Selama ini, warga masyarakat secara mandiri menjadi relawan pemantauan lahar dingin juga awan panas guguran, serta luncuran lava pijar.
Masyarakat di sekitara Bantaran Lau Borus menjadi ujung tombak antisipasi efek lahar dingin, selain warga di jalur sungai-sungai kecil sekitar Gunung Api Sinabung. Hingga kini ada 24 warga yang tergabung di LARSI (Pilar Sinabung) dan berada di titik desa Kutambaru, Mardingding, Susuk, Sukatendel, Payung, Tiga Nderket, Perbaji, Perteguhen, Lau Kawar, Kurayat, Naman, Tiga Pancur, Gung Pinto, Kuta Tonggal, Batu Karang dan Sibintun.
|Baca Juga: Polemik Impor Beras, Menteri Perdagangan Siap Mundur
Untuk mengantisipasi jalur lahar dingin dan pertumbuhan kubah lava, para relawan selama ini terkendala di pemantauan untuk lokasi yang tidak mungkin didekati. Maka dibutuhkan beberapa alat berupa:
8 Unit HT Redell IP 66 : 7.800.000
2 Unit Drone Dji Mavic Mini 2 Combo : 18.600.000
24 Unit Jas Hujan Respiro : 6.480.000
24 Senter Kepala Head Lamp RJ : 1.920.000
24 Senter Telescopic Zoom Cree XPEE 15000 LM : 2.880.000
24 Sepatu Boot Crocodile Armor : 5.040.000
24 Ransel Waterpof Acupat : 4.200.000
2 Unit Teropong Busshell : 924.000
Total: 47.844.000
|Baca Juga: Pemerintah Siap Buka Kembali Pariwisata Bali Untuk Asing
"Oleh karena itu, kami relawan LARSI yang didewasakan sejak 2010 soal mitigasi bencana, berharap bantuan dari seluruh elemen masyarakat di manapun berada," ujar Koordinator LARSI Jeremia Bangun.
Donasi dapat langsung dikirim ke:
BRI 527702007223532 : a/n Benny Anthony Kaban
informasi lebih lanjut:
Jeremia Bangun: 081370418441
Roy Bangun: 081264922719
Pdt. Krismas Barus: 081263194100
Pdt. Mestika Ginting: 081375139574