Suatu hari terjadi percakapan antara Gua dan Matahari.
Gua berkata: "aku merasa kesepian dan sedih karena bertahun - tahun dan berabad - abad aku tinggal di dalam kegelapan. Barangsiapa yang mendekat kepadaku, pasti akan mengalami kegelapan yang luar biasa, bahkan tidak ada yang mau datang ke rumahku, alasannya, buat apa datang ke Gua yang tidak ada cahaya lampu, jika seseorang berani mencoba masuk, pasti akan tersesat di dalam Gua karena gelap,”
Usai berkata demikian, Matahari pun giliran menyatakan jati dirinya, siapa dirinya yang sebenarnya.
Matahari berkata: "Akulah sumber terang,” tegas matahari sambil meyakinkan.
“Barangsiapa yang mendekat kepada diriku, pasti akan mengalami terang benderang. Tidak ada yang mampu mengalahkan pancaran cahaya terangku," kata Matahari
Mendengar pernyataan tersebut, Gua pun bersedih hati, dan berpikir bagaimana agar rumah Gua bisa terang, karena itulah mereka memutuskan untuk saling mengundang untuk makan bersama.
Kali ini, yang pertama mendapat undangan adalah Gua. Dalam undangan istimewa ini, Matahari mengundang Gua.
Setibanya di tempat Matahari, Gua terkejut mendapatkan rumah Matahari terang sekali, bahkan banyak sekali lampu kelap kelip dan suara musik serta rumahnya yang sangat indah dipandang.
Setelah itu, giliran Gua yang mengundang Matahari untuk datang ke rumah Gua untuk menghadiri ulang tahun Gua. Semakin mendekat ke rumah Gua, perlahan rumah Gua terang.
Sesampainya Matahari di rumah Gua yang awalnya gelap gulita, kini berubah jadi terang benderang, sungguh luar biasa.
Sejak kejadian itu, rumah Gua pun yang tadinya gelap tiba-tiba menjadi terang yang luar biasa. Gua berpikir, rumahnya menjadi terang karena cahaya matahari.
“Dia yang datang ke tempatku yang tadinya gelap, berubah menjadi terang benderang seketika,” kata Gua.
Matahari pun langsung meluncur dari tempat yang tinggi dan menuju ke tempat di mana Gua berada, Matahari langsung datang ke tempat Gua. Begitu sampai di tempat tersebut, Gua yang tadinya gelap gulita, berubah menjadi terang benderang.
Saudara, cerita di atas menjadi sumber inspirasi bagi kita: “di mana ada terang, di situ kegelapan lenyap. Terang sekecil apapun, dapat mengusir kegelapan yang paling pekat”.
Siapakah terang yang sebenarnya?
Yesus berkata: “AKULAH TERANG DUNIA”.
Sumber terang yang sesungguhnya adalah Yesus Kristus. Barangsiapa yang dengan rendah hati datang kepada-Nya, kegelapan hatinya akibat dosa diterangi oleh kasih abadi. Kasih yang kekal, kasih yang sempurna. Itulah kasih Allah yang menjelma menjadi manusia melalui peristiwa Natal.