Kerendahan hati jauh lebih menyenangkan dibandingkan sifat kesombongan. Tetaplah engkau merendahkan hati, agar seberapapun tinggi kedudukanmu kamu harus tetaplah percaya diri, bahkan seberapa pun kekuranganmu dapat kita tetap selalu mengucap syukur di dalam segala keadaanmu.
Pamer merupakan satu di antara ide bodoh dalam merengkuh suatu kemenangan. Melihat ke atas sebagai motivasi, bukan untuk jadi rendah diri, dan melihat ke bawah agar lebih bersyukur bukan untuk menjadi sombong.
Orang usia dewasa adalah orang yang selalu bijaksana, bertanggung jawab, selalu bersyukur, dan rendah diri. Kesombongan hanyalah komponen yang mampu membuat diri kita jatuh dan terpuruk. Tetaplah rendah hati.
Sikap rendah hati itu baik karena jauh dari sombong, asal jangan merasa rendah diri karena kamu akan kehilangan kesempatan. Kebahagiaan hidup yang sebenarnya adalah hidup dengan rendah hati.
Kerendahan hatimu takkan membuat dirimu menjadi manusia hina, justru kerendahan hatimu akan membuat dirimu lebih terhormat di hadapan orang lain.
Sikap rendah hati kelihatannya lemah, namun sesungguhnya kuat, terlihat seperti di bawah, namun sebenarnya ada di atas.
Seorang yang pandai dan rendah hati ibarat perhiasan yang nilainya sama dengan sebuah kerajaan. Saat makin banyak gunung yang telah terlewati, kesombongan tersebut akan sangat sulit ditaklukkan dan makin bertambah besar pula halangan di hadapan kita. Tetap membumi.
Kerendahan hati yang mampu membuat seseorang terlihat istimewa di hadapan orang lain. Menjadikan suatu kelebihan sebagai kerendahan hati dan kekurangan sebagai bentuk motivasi. Makin berisi makin menunduk, seperti padi.
Rendah hati ibarat berdiri sama tegak, dan duduk sama rendah. Pada saat kita merasa tak lagi perlu belajar, saat itulah kita juga perlu belajar banyak arti akan kerendahan hati.
(Amatus Rahakbauw/SBN)