Dan teman-teman saya kebanyakan mengatakan bahwa mereka cenderung lebih banyak bertemu orang kaya yang angkuh dan juga sombong. Sering bertemu orang kaya sombong atau yang tidak sombong? Paling parah kalau ketemu orang yang miskin dan sombong.
Oleh sebab itu teman-teman, saya punya sebuah cerita yang dimana saya sendiri pernah alami, yang sangat berkesan buat saya.
Ceritanya, beberapa hari yang lalu saya bertamu ke rumah seorang klien. Begitu tiba di depan rumahnya, sudah terlihat bahwa ini rumah yang sangat besar. Saya dibukakan pintu oleh satpam, dan ternyata satpamnya pun ada 2 orang. Konon, kata teman saya, dia membangun rumah ini seharga 10 milyar rupiah.
Satpam menyuruh saya menunggu di depan pintu masuk rumahnya, kemudian seorang pembantu membukakan pintu dan mempersilahkan saya untuk masuk dan menunggu di ruang tamu.
Dari pintu masuk menuju ke ruang tamu ada beberapa anak tangga. Saya pun melepaskan sepatu saya, lalu naik dan menunggu. Tidak lama kemudian, klien saya itu muncul. Ini kali pertama kami bertemu. Orangnya ramah sekali, masih belum terlalu tua, dan sama sekali tidak tercermin kesombongan dalam dirinya.
Saya sering bertemu dengan orang kaya raya yang sangat baik hati, tapi saya kadang masih merasa terbersit ada sedikit hal yang berbeda dari diri mereka, bahwa mereka itu kedudukannya di atas saya. Berbeda dengan sang klien yang satu ini, tidak ada perasaan itu sama sekali. Ketika dia melihat bahwa saya melepaskan sepatu saya, dia mengatakan kepada saya untuk memakai saja sepatunya karena kotor.
Dan tahukah anda, dia langsung turun tangga menuju sepatu saya dan dia mengambilkan sepatu saya yang kotor dengan tangannya sendiri. Saya jadi tidak enak hati. Kami cepat akrab dan saya menyelesaikan urusan saya dengan sukses dan bahagia.
Rumahnya merupakan salah satu rumah paling indah yang pernah saya lihat dengan mata kepala saya sendiri. Banyak yang lebih bagus yang pernah saya lihat, tapi di Menurut saya, orang seperti ini yang patut diidolakan. Ya, idola saya tambah satu lagi, yaitu klien saya tadi. Saat saya sudah menjadi orang kaya, yang bahkan lebih kaya dari dia, saya akan selalu menjaga sikap saya seperti beliau yang rendah hati, ramah dan baik hati.
(Amatus Rahakbauw/SBN)