Secara normal, semua selaput dara pasti memiliki lubang bukaan. Karena jika tidak, maka darah menstruasi tidak akan bisa keluar.
Berhubungan intim bukanlah satu-satunya hal yang dapat membuka selaput dara Anda.
Menurut Planned Parenthood, selaput dara juga bisa robek saat akibat menggunakan tampon, memasukkan sesuatu ke dalam vagina (seperti jari atau mainan seks), mengendarai sepeda, melakukan senam, atau banyak hal lainnya.
Bahkan tak jarang, beberapa orang dilahirkan dengan jaringan selaput dara yang sangat sedikit sehingga Anda bahkan tidak pernah menyadarinya sejak awal.
Belakangan tindakan perbaikan selaput dara sudah mulai tersedia dan mulai banyak digunakan oleh wanita di dunia. Tindakan ini disebut hymenoplasty.
Hymenoplasty merupakan prosedur yang relatif aman yang cenderung memiliki sedikit risiko dan efek samping. Meskipun begitu, tak menutup kemungkinan risiko kecil, infeksi, serta gangguan yang berhubungan dengan anestesi masih tetap bisa terjadi.
Dengan mengenali lebih jauh, Anda diharapkan tidak lagi mempercayai mitos seputar keperawanan dan sobeknya selaput dara.
Sudah saatnya, pengetahuan menyimpang seputar hubungan seksual kembali diluruskan, agar wanita tidak semakin dirugikan.
(Redaksi/SBN)