Pemprov Bali mengusulkan agar larangan mudik tidak berlaku bagi wisatawan yang berlibur ke Bali. Hal ini diusulakn Pemprov Bali saat rapat dengan Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Merves).

Dilansir dari kabar24.bisnis.id, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan bahwa, mudik berbeda dengan berwisata.

"Mereka datang ke Bali untuk berlibur dan memang pariwisata kami buka sejak Juni tahun lalu. Ini sedang kita bicarakan, dan semoga dalam rapat besok sudah ada jawabannya," katanya (19/4).

Wagub Bali yang akrab dengan nama Cok Ace juga menyampaikan terkait persiapan yang dilakukan untuk mengatasi lonjakan wisatawan yang akan datang ke Bali, ini tidak ada mekanisme khusus, protokol kesehatan yang diterapkan masih sama seperti yang berlaku selama ini.

"Jadi, tidak ada persiapan khusus untuk libur lebaran, andai kata Bali tetap dibuka untuk wisatawan domestik," paparnya.

Selanjutnya Cok Ace menyambung pembicaraannya, jika pariwisata di Bali tetap dibuka dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, jumlah wisatawan yang berkunjung dapat mencapai 10.000 orang per hari.

Jumlah 10.000 per hari tersebut masih bisa dilaksanakan dengan baik menurutnya, karena saat ini saja jumlah wisatawan yang datang ke bali 4.000 -6.000 orang per hari.

"kalau pas libur Lebaran yang datang ke Bali ada 10.000 orang, itu jumlahnya masih sedikit. Maka prokes bisa diterapkan dengan baik," tandasnya.

(Dwi/Red)