Pemerintah sebelumnya mewacanakan untuk membuka border pariwisata bali untuk wisatawan mancanegara dengan skema melakukan vaksinasi massal bagi rakyat bali dan membentuk green zone di 3 (tiga) lokasi, di Ubud, Sanur, dan Nusa Dua.
Pengamat Pariwisata Bali, I Wayan Puspa Negara menyatakan Bali sudah sangat siap untuk membuka border pariwisata. Menurutnya, sangat disayangkan ketika pembukaan pariwisata tak terealisasi.
"Itulah baru angin surga (rencana Juli buka) tanpa skema yang pasti, harusnya dibuat skema atau time schedule yang pasti. Sehingga para pelaku usaha pariwisata bisa buka advance booking. Sebenarnya Bali sangat siap untuk segera dibuka," ujar Puspa Negara sebagaimana dikutip dari tribun bali
Puspa Negara menyebut program Free Covid Corridor (FCC) dan program vaksinasi masal di Bali sudah dilakukan. Selain itu sertifikasi dan verifikasi Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) terhadap Industri Hospitality dan tempat wisata juga sudah dilakukan, bahkan sudah dimulai dari tahun lalu.
"FCC, vaksinasi, green zone, sertifikasi dan verifikasi CHSE sudah semua. Terus apalagi? Ini Bali paling siap oleh karena itu segera buka border," jelasnya.
Sementara itu, Putu Astawa, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali mengatakan pihaknya tetap menyiapkan berbagai hal-hal dan langkah guna mempersiapkan pembukaan border untuk wisman seperti program vaksinasi masih terus berjalan, sertifikasi untuk protokol kesehatan berbasis CHSE, Simulasi Bandara Ngurah Rai untuk kedatangan Wisman, hingga menyiapkan regulasi untuk protokol kesehatan bagi wisman dan masyarakat.
Namun, Astawa menyampaikan terkait keputusan Re-Opening pariwisata ini adalah sepenuhnya kebijakan pusat, pemerintah provinsi hanya bisa menyiapkan teknis dan berbagai hal lainnya.
"Sehingga kalau suatu saat nanti sekiranya open border mancanegara itu bisa dibuka kami harus selalu menyiapkan diri. Apakah Juni-Juli apakah masih on the track? Kami belum paham untuk masalah rencana re-opening untuk mancanegara, karena sepenuhnya ditentukan oleh pusat. Jadi kami di daerah hanya menyiapkan segala sesuatunya," papar Putu Astawa.
(MGG/Redaksi)