Acara yang dijadwalkan bakal diselenggarakan di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali, pada 20-22 Juni 2021 itu secara luas juga diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap percepatan pemulihan ekonomi di Tanah Air. Kegiatan Recognition Spirit of Samurai,rencananya dihadiri oleh sekitar 800 peserta dan akan turut pula mengundang para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan ekonomi kreatif.
Kepala UKM Center Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Zakir Machmud menyatakan kontribusi sektor swasta seperti AFC Indonesia sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kondisi perekonomian nasional, khususnya bagi pelaku UMKM.
"Tentu pemerintah tidak bisa sendiri (membangkitkan UMKM). Partisipasi dari pihak lain, dalam hal ini swasta dan komunitas sangat dibutuhkan," kata Zakir dari keterangan resmi, Minggu (13/6).
Diharapkan, kegiatan tersebut bisa menjadi pasar bagi produk-produk UMKM. Zakir menekankan partisipasi pihak swasta dan komunitas sangat dibutuhkan untuk membantu menciptakan pasar bagi produk-produk UMKM.
Hal senada disampaikan ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah. Ia mengatakan semua pihak harus saling bahu-membahu dalam melakukan pemulihan ekonomi nasional.
Oleh karena itu, setiap inisiatif yang dilakukan berbagai pihak untuk menggerakkan roda perekonomian, perlu mendapat dukungan penuh. Sebagaimana yang dilakukan oleh AFC Indonesia dengan menggelar kegiatan di GWK Bali tersebut. Apalagi, ia meyakini upaya memulihkan perekonomian nasional akan berhasil apabila sektor swasta dan UMKM di Indonesia berhasil dibangkitkan.
"Ekonomi (Indonesia) tidak akan pulih sebelum sektor swasta dan UMKM pulih," tuturnya.
Pada kegiatan akbar Recognition Spirit of Samurai di GWK Bali tersebut, seluruh leader di AFC dari seluruh Indonesia direncanakan hadir untuk saling berbagi pengalaman, pengetahuan, kisah sukses, sekaligus tips dan trik untuk dapat sukses di AFC.
Acara pertama di Indonesia yang akan diadakan secara megah dan meriah tersebut dipastikan akan tetap menerapkan dan menjalankan protokol kesehatan superketat sebagaimana dianjurkan oleh Pemerintah Indonesia.
(PTW/Redaksi)
