Hal ini menyulut amarah dari GMNI Denpasar yang getol menyuarakan pembukaan pariwisata Bali di bulan Juli. GMNI menilai langkah Koster tersebut melukai harapan rakyat Bali yang sedari sebelumnya dengan sabar menunggu janji jokowi membuka border wisatawan mancanegara ke Bali.
“Seharusnya Gubernur Bali berani pasang badan untuk rakyat bali. Rakyat bali sedang terpuruk, kebijakan tersebut mengindikasikan pembukaan pariwisata semakin jauh panggang dari api. Mana janjinya akan memperjuangkan?, dari kemarin selalu saja melempem, menelan mentah-mentah instruksi pusat” tegas Ketua DPC GMNI Denpasar, I Putu Chandra Riantama, Rabu (30/6).
Chandra juga menyerukan Koster, agar melihat kondisi rakyat bali hari ini. Dirinya menyindir gubernur yang tak melihat keterpurukan rakyat. Dirinya menyinggung, akibat kebijakannya itu sebanyak 40% penerbangan ke Bali dibatalkan.
“Pak gubernur sering-seringlah turun ke masyarakat agar tau kondisi rakyat yang sesungguhnya, agar kebijakan yang dikeluarkan senada dengan kebutuhan rakyat bali hari ini. Sebanyak 40% batal (penerbangan ke bali), bayangkan berapa banyak masyarakat bali bisa terbantu” tukas Chandra.
Senada dengan itu, Wakabid Politik, Agitasi dan Propaganda DPC GMNI Denpasar, Made Gerry Gunawan menyinggung anggota legislatif bali baik di daerah maupun di pusat. Menurutnya para wakil rakyat tersebut tak serius memperjuangkan aspirasi masyarakat Bali.
“Disaat-saat seperti ini, mana peran Wakil Rakyat kita? mulai dari DPRD Bali, DPR-RI, DPD-RI dapil Bali semuanya sama, iya sama-sama membisu,” sindir Made Gerry.
Gerry menilai saat ini rakyat bali seolah-olah tak punya wakil, menurutnya semua wakil rakyat tak berani berkutik menyuarakan dan mengadvokasikannya ke pemerintah pusat dengan tegas segera membuka pariwisata bali juli ini sesuai dengan janji Presiden.
“Mestinya wakil rakyat bali di daerah dan pusat memperjuangkan dan mengawal janji jokowi untuk membuka pariwisata bali, jangan memanfaatkan kesabaran masyarakat bali. Selama ini kita tau betapa sabarnya rakyat bali diprank berapa kali tetap sabar. Ingat, kesabaran rakyat itu ada batasnya," pungkasnya.
(PTW/Redaksi)