Namanya berasal dari lokasi pantai berada di Desa Ohoidertawun. Pantai ini terkenal dengan pasir putihnya dan suasananya yang nyaman. Belum lagi pantai ini memiliki pasang surut terpanjang dibandingkan dengan pantai lain di Maluku dan penduduk setempat menyebutnya "Meti". Selain itu, wisatawan terus datang ke pantai ini untuk menikmati pantainya yang menakjubkan dan pemandangan bawah lautnya yang indah.
Seperti disebutkan sebelumnya, Pantai Ohoidertawun memiliki pasir yang lembut dan nyaman.
Warnanya putih dan tekstur pasirnya mirip dengan tepung. Itu berarti wisatawan bisa menikmati pantai dengan berjalan kaki tanpa alas kaki dengan nyaman. Pasir yang lembut seperti tepung akan terasa nyaman diinjak dan tidak akan melukai kaki serta terasa hangat juga.
Selanjutnya, air lautnya tenang dan jernih, dimana pengunjung bisa bermain dan berenang di dalamnya. Tidak ada pohon atau tumbuhan yang tumbuh di sekitar Pantai Ohoidertawun. Itu berarti pemandangan pantai terlihat polos tapi cantik.
Hal yang paling menarik tentang Pantai Ohoidertawun adalah pemandangan lautnya yang menakjubkan dengan laut biru dan pasir putihnya yang lembut seperti tepung. Fitur ini membuat lingkungan yang sempurna untuk berjalan di pantai, pastinya.
Sedangkan untuk ekstra, sinar matahari hangat dan angin sepoi-sepoi akan meremajakan tubuh semua orang. Tidak ada yang bisa membandingkan berjalan di pantai sambil menikmati suasana pesisir.
Adapun waktu terbaik untuk menjelajahi pantai adalah saat air surut atau "meti". Pada saat itu, garis pantai semakin lebar sehingga wisatawan bisa menjelajahinya sebaik mungkin.
Berjalan kaki di sepanjang pantai memang merupakan kegiatan yang direkomendasikan di pantai seperti ini, namun ada hal seru lainnya yang harus dilakukan.
Misalnya, pengunjung diperbolehkan menikmati berjemur berkat paparan sinar matahari yang tepat. Untuk anak-anak, pantai adalah lokasi yang sempurna untuk membangun istana pasir dan bermain sepak bola.
Beberapa penduduk setempat bahkan memanfaatkan lokasi untuk mencari kerang di pasir. Bahkan, wisatawan juga bisa ikut aktivitas tersebut dan entah bagaimana hal tersebut membantu mereka semakin dekat dengan penduduk setempat.
Hal berikutnya yang harus dilakukan adalah menjelajahi bagian timur pantai, di mana terumbu karang berada. Di lokasi itu, ada beberapa lukisan gua yang menarik yang dibuat oleh orang-orang purbakala.
Untuk beberapa alasan, hal-hal itu memancarkan aura misterius dan memegang nilai sejarah penting. Bisa dikatakan ada kehidupan di dekat pantai saat itu, menjadi bukti bahwa orang-orang kuno tinggal di gua dekat Pantai Ohoidertawun.
Penginapan di dekat Pantai Ohoidertawun ada beberapa pilihan penginapan seperti Asnolia Hotel, Savanna Cottages dan Ohoi View Island Resort.
Bagi yang berasal dari Kota Langgur, tidak butuh banyak waktu. Jaraknya hanya 9,9 km, jadi dibutuhkan waktu sekitar 15-20 menit untuk sampai ke desa.
Selanjutnya, dibutuhkan beberapa menit untuk sampai ke pantai. Bagi orang dari luar provinsi atau daerah, perjalanan akan melibatkan pesawat terbang dan tujuannya adalah Bandara Dumatubin (Langgur) di Kabupaten Maluku Tenggara.
Jangan lupa untuk terus mematuhi protokol kesehatan di manapun berada.
(Amatus Rahakbauw/Redaksi)
