Menurut Sandiaga, percepatan tersebut bisa dilakukan melalui upaya stimulus, seperti dana hibah pariwisata, bantuan insentif pemerintah, bantuan sosial, dan bantuan likuiditas untuk restrukturisasi kewajibannya terhadap perbankan sehingga mereka tidak mengalami situasi kerusakan permanen.
Explore The Beauty of Labuan Bajo with LABAHO
"Bantuan untuk pelaku ekonomi kreatif ini harus dipercepat. Dalam pertemuan secara daring dengan 3.000 hingga 4.000 pelaku kuliner dan ekonomi kreatif kita sudah men-challenge mereka dapat membantu pemerintah untuk melakukan digitalisasi ke target 10 juta orang,” kata Sandiaga dalam siaran pers, Senin (5/7).
Sandiaga mengatakan, PPKM darurat ini pada dasarnya mengubah rencana-rencana yang sudah disusun Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Namun, Sandiaga memastikan bahwa kebijakan dan rencana Kemenparekraf harus dinamis di tengah kondisi tak pasti saat ini.
Baca Juga : Pemprov DI Yogyakarta Gencarkan Pemenuhan Oksigen Bagi Pasien Covid
"Rencana tersebut akan menyesuaikan dengan sand box. Di mana kita siapkan kebijakannya secara dinamis. Harus mampu untuk menjawab dengan singkat kenaikan kasus positif Covid-19 di sejumlah wilayah," lanjut Sandiaga.
Sandiaga menegaskan, pada PPKM darurat ini semua pusat pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada di Jawa dan Bali tutup.
Ayo Hasilkan Jutaan Rupiah Dengan Bergabung Bersama INBISNIS
Sementara itu, sebut dia, untuk wilayah lain di luar Jawa dan Bali menyesuaikan dengan kondisi masing-masing sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Dirinya menegaskan, varian Delta Covid-19 ini memang menyebar dengan sangat cepat. Jadi, meskipun sudah disiplin dengan protokol kesehatan Covid-19, tidak menutup kemungkinan untuk tidak terpapar.
(PTW/Redaksi)