Secara garis besar, Menparekraf berencana mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif dengan menerapkan 3 hal, yakni Inovasi, Adaptasi dan Kolaborasi.
Strategi inovasi ini dilakukan dengan pendekatan big data, untuk memetakan potensi dan mengutkan berbagai aspek pada sektor parekraf. Inovasi juga akan menjadi dasar bagi pengembangan destinasi super prioritas dalam satu tahun. Inovasi tersebut meliputi kuliner, busana, tarian, dan infrastruktur.
Adaptasi, yakni membiasakan dan mendisiplinkan penerapan protokol CHSE (cleanliness, Health, Safety, Environmental) atau 4K (Kebersihan, Keesehatan, Keselamatan, dan Keberlanjutan lingkungan) di detiap destinasi wisata sebagai bentuk adaptasi kebiasaan baru.
Kemenparekraf juga akan berkolaborasi dengan semua pihak maupun stakeholder untuk menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya.
Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sepakat untuk GERCEP (gerak cepat), GEBER (gerak bersama), dan GASPOL (garap semua potensi lapangan kerja) dalam mengakselerasi pemulihan pariwisata. (Brina)