Pj Gubernur Kalsel Safrizal ZA di Banjarmasin Sabtu mengatakan, Kabupaten Barito Kuala menjadi salah satu daerah potensial untuk budidaya kopi liberika, karena jenis kopi ini sangat cocok ditanam di lahan yang hanya memiliki ketinggian antara 3 hingga 9 meter.
"Saya sangat mengapresiasi upaya pengembangan perkebunan kopi liberika di lokasi Taman Buah Lokal Wisata Kanoco ini, semoga upaya ini bisa meningkatkan kesejahteraan warga," kata Safrizal.
Baca : Ingin Punya Pekerjaan dan Usaha, Mari Bergabung Dengan INBISNIS
Menurut Safrizal, jenis kopi liberika kendati belum populer di Indonesia, namun sudah mulai dikenal khususnya di Jakarta, yang namanya tidak begitu berbeda dengan jenis kopi lainnya seperti arabika, robusta dan ekselsa.
Safrizal berharap, ke depan Batola dapat menjadi sentra komoditas kopi liberika Kalsel, bukan hanya mentah, namun juga berbentuk produk hingga penyajian.
"Saya berharap di bawah binaan Bupati Noormiliyani, para petani kopi di sini mampu menjadikan kopi liberika, sebagai kopi khasnya Kalsel dan menjadi hak paten," katanya dikutip dari Republika, Senin (5/7).
Baca Juga : Medan Jadi Kota Pertama di Indonesia yang Terapkan Teknologi Alfimer
Sehingga, tambah dia, jika ada yang ingin minum bisa datang langsung ke Batola dengan dilengkapi tempat minum yang bagus.
"Saya cukup mengenali kopi karena sangat menyukai jenis minuman ini. Dalam sehari saya minum kopi antara 10 hingga 14 kali. Karenanya saya tergolong maniak kopi," katanya.
Sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan kopi liberika, Safrizal bersama beberapa pimpinan SKPD provinsi ini, menanam kopi di Desa Wisata Muara Kanoco.
Bupati Batola Noormiliyani mengatakan, pihaknya akan berupaya mencadangkan perkebunan kopi tersebut di lahan-lahannya. Bila pengembangan kopi liberika tersebut mengganggu komoditas perkebunan lain yang sudah sukses dikembangkan di daerah tersebut.
"Saya agak khawatir budidaya kopi ini berpengaruh terhadap komoditas perkebunan lain yang selama ini sudah tergolong berhasil bahkan beberapa di antaranya menjadi sentra seperti padi dan buah-buahan berupa jeruk, rambutan, nanas dan lainnya," katanya.
Baca Juga : Explore The Beauty of Labuan Bajo with LABAHO
Sehingga bila pengembangan komoditas baru tersebut bisa berpengaruh kepada komoditas lain, maka sebaiknya bisa dicadangkan lokasi lain yang terdapat di Batola.
Dwi Putra dari Biji Kopi Borneo mengutarakan, kopi liberika dikenal sebagai kopi khas gambut, karena kemampuan untuk beradaptasi serta kuat terhadap serangan hama dan iklim panas maupun kelembaban tinggi.
Kopi liberika, tambah Dwi, biasa ditanam tumpang sari dengan tanaman lain, terkecuali sawit. Jenis kopi ini, memerlukan naungan atau dapat menjadi tanaman pelindung untuk mengurangi intensitas matahari sampai di kanopi daun.
Selain itu, papar dia, tanaman ini tidak rakus air dan tidak merusak tata kelola hidrologi gambut.
"Batola memiliki banyak lahan gambut maka sangat cocok menjadi komoditi utama kopi jenis liberika," katanya di Lokasi Desa Wisata Muara Kanoco Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala.
(PTW/Redaksi)