Bagi Vincent, keberhasilan usahanya diukur dari seberapa jauh para karyawannya dapat berkembang dan meningkatkan kualitas hidupnya.
“Keberhasilan Shopatblow bagi saya salah satunya diukur dari rasa bangga menyaksikan perjalanan salah satu karyawan yang sudah bersama saya dari nol. Kini dia bisa beli tanah sendiri untuk dirinya dan keluarganya,” ungkapnya, dikutip dari keterangannya, Sabtu (14/8).
Perjuangan Vincent bersama para karyawan dan pengrajin Shopatblow mulai berbuah manis ketika mulai berjualan online melalui marketplace Shopee.
Adaptasi digital yang dilakukan Shopatblow tersebut berhasil memunculkan lonjakan permintaan hingga ribuan pasang sepatu saat berpartisipasi di kampanye akhir tahun Shopee pada tahun 2019.
Bersama dengan dua karyawan yang telah mendampinginya sejak awal, Vincent telah membangun pabrik dan kantor Shopatblow yang menjadi rumah kedua bagi lebih dari 180 karyawan dan pengrajin yang tersebar di lima daerah: Bogor, Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Tangerang.
Di usianya yang bahkan belum menginjak 25 tahun, Vincent berhasil membawa kesuksesan, tidak hanya bagi dirinya sendiri, tapi juga bagi banyak karyawannya. Ia turut bangga karena bisa menjadi saksi dari perkembangan para karyawan yang selama ini melangkah bersamanya.
Baginya, kemerdekaan karyawan secara finansial menjadi tonggak pencapaian penting dari perjalanan panjang yang telah dilalui Shopatblow.
“Setiap ada karyawan atau pengrajin yang cerita ke saya mereka sudah mulai cicil mobil, cicil rumah, dan beli tanah, itu jadi dorongan bagi saya untuk terus maju dan punya ambisi untuk mengembangkan usaha ini. Kemerdekaan karyawan secara finansial adalah tonggak pencapaian penting di perjalanan panjang kami,” ucap Vincent.
(PTW/Redaksi)