Direktur Utama DSNG, Andrianto Oetomo, mengungkapkan bahwa nilai penjualan DSNG mengalami pertumbuhan sebesar 5% (yoy) menjadi Rp3,3 triliun per Juni 2021. Segmen usaha kelapa sawit berkontribusi sebesar 82% atau setara dengan Rp2,7 triliun. Jika dibandingkan tahun lalu, nilai penjualan kelapa sawit mengalami kenaikan 2% meskipun secara volume menyusut 10% menjadi 270 ribu ton.
Penurunan volume itu berkaitan dengan produksi tandan buah segar (TBS) yang menurun. Dalam enam bulan pertama tahun 2021, produksi TBS DSNG menurun 2,1% menjadi 1 juta ton. Sementara itu, total TBS yang diproses sebanyak 1,27 juta ton atau 1,9% lebih rendah dibandingkan semester I tahun 2020.
Selama kuartal ke-4 tahun 2019 hingga kuartal pertama tahun 2020, wilayah Kalimantan Timur yang merupakan lokasi utama perkebunan DSNG ikut menjadi daerah yang paling terdampak dari El Nino sehingga berimbas kepada tingkat produksi TBS DSNG sepanjang tahun 2021.
Selain itu, munculnya La Nina sejak awal tahun 2021 yang mengakibatkan curah hujan yang berlebihan ikut menghambat evakuasi panen TBS, dan berdampak pada tingkat Oil Extraction Rate dan Free Fatty Acid (FFA) sehingga mempengaruhi produksi CPO DSNG selama paruh pertama tahun ini, yang turun sebesar 8% dibandingkan semester I tahun lalu, menjadi 288 ribu ton.
Meski begitu, Andrianto mengaku kinerja keuangan perusahaan dapat tumbuh karena kenaikan harga CPO. Harga penjualan rata-rata CPO DSNG selama enam bulan pertama tahun ini mencapai Rp 8,4 juta per ton atau naik 8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Selain itu, segmen usaha produk kayu kami juga memberikan kontribusi yang positif pada tahun ini, baik dari panel maupun engineered flooring, seiring dengan mulai membaiknya perekonomian di negara tujuan ekspor, antara lain Amerika Serikat, Kanada dan Jepang, meskipun pandemi Covid-19 belum usai,” ujarnya dikutip dari id.investing, Kamis, (26/8).
Penjualan dari segmen usaha produk kayu DSNG pada semester I tahun 2021 tercatat sebesar Rp 589 miliar, naik 20% dibandingkan semester I tahun 2020. Kenaikan itu didorong dari naiknya volume penjualan panel sebesar 9% menjadi 52.000 m3, dan volume penjualan engineered flooring sebesar 30% menjadi 524.200 m2 dibandingkan semester I tahun lalu.
(PTW/Redaksi)