wrapper

Breaking News

Saturday, 28 Aug 2021

Harga Porang Merangkak Naik, Ini Strategi Penjualannya

Ditulis Oleh 
Rate this item
(1 Vote)
Petani porang

--------------------

INBISNIS.ID, JATIM - Tanaman porang kini telah menjadi salah satu komoditas unggulan di Indonesia. Pasalnya, potensi dan nilai yang sangat besar serta tingginya permintaan porang di pasar ekspor.

Bahkan, minat para petani untuk bercocok tanam porang terus meningkat karena adanya tingkat keuntungan yang memadai serta mulai berkembangnya industri olahan berbahan baku serta didukung oleh kesesuaian lahan.

Tingginya minat petani menanam porang berdampak terhadap harga. Namun terbilang dinamis dalam range wajar dan tergantung dengan mekanisme pasar (supply and demand). Meski harga porang sempat turun, kini mulai mengalami kenaikan.

“Memang kondisi harga porang di lapangan saat ini Rp 6.000 tapi sudah mulai naik lagi di angka Rp 6.500/kg. Beberapa tahun lalu pernah harga mencapai Rp 4.000, juga pernah Rp 2.500, bahkan pernah rendah hingga Rp 600/kg,” kata Yoyok Triono, petani porang asal Kabupaten Madiun dikutip laman Kominfo Jatim, sABTU (28/8).

Yoyok yang sudah menjadi petani porang sejak tahun 2010 mengungkapkan, saat ini banyak petani baru, khususnya petani porang yang berharap keuntungan yang besar, sehingga harapannya terhadap porang juga tinggi.

“Meskipun ada dinamika harga, tanaman porang dibandingkan dengan tanaman pangan lain maupun palawija memang masih lebih menguntungkan,” ujarnya.

Yoyok berharap harga porang ke depan stabil. Menurutnya, salah satu cara yang dapat dilakukan dalam menjaga harga porang agar tetap stabil adalah menunda masa panen ke masa panen berikutnya, sehingga keuntungan dan hasilnya akan menjadi lebih besar.

“Untuk menjaga harga kita tidak terburu-buru menjual bila harga belum cocok. Ini berbeda dengan tanaman lain, porang bisa ditunda panennya dan aman tidak rusak, malah nanti dipanen pada musim berikutnya umbinya semakin besar,“ katanya.

Selain itu menurut Yoyok, keuntungan dalam menanam porang adalah perawatannya yang terbilang cukup mudah, serta minimnya serangan hama penyakit yang dapat merugikan petani.

Lebih lanjut Yoyok mengungkapkan, meski harga porang cukup dinamis tapi masih memberi keuntungan pada petani. Bahkan, porang hasil produksi petani khususnya di Kabupaten Madiun tetap laku dan dibeli pengepul.

Selain kegiatan budidaya, di Madiun juga mulai tumbuh usaha pengolahan porang skala kecil dan UKM untuk menambah penghasilan.

“Saat ini porang masih memberikan keuntungan besar pada petani karena produktivitas porang tahun ini lebih besar dibanding tahun kemarin,“ ungkapnya.

(PTW/Redaksi)

Dibaca 338 Kali

INBISNIS dibangun dalam rangka mendukung dunia usaha dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa Indonesia dan seluruh warga dunia.

Ikuti Kami