Tiga pejuang berdarah Bali tersebut adalah Kapten Laut (P) I Gede Kartika, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha dan Bharada I Komang Wira Natha.
Dilansir dari segala sumber, berikut profil dan kronologi singkat gugurnya ketiga putra Bali.
KAPTEN LAUT (P) I GEDE KARTIKA
Kapten Laut (P) I Gede Kartika merupakan perwira kelahiran Gorontalo dan menjabat sebagai Kepala Departemen Operasi Pelayaran Kapal Selam KRI Nanggala-402.
Ia lahir pada tahun 1988 di Randangan dari pasangan I Nengah Renes dan Ni Wayan Sudarmi yang tinggal di Randangan, Kabupaten Puhowato, Provinsi Gorontalo.
Kedua orang tua I Gede Kartika merupakan penduduk asal Bali dan pada tahun 1988 mengikuti program transmigrasi menuju Provinsi Gorontalo. Kartika merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.
Baca Juga: Begini Kronologi Penangkapan Petinggi FPI Oleh Densus 88
Dirinya melanjutkan pendidikan di Akademi Angkatan Laut (AAL) pada 2007 untuk mengejar profesi impiannya, hingga lulus pada 2010.
Dalam masa pendidikan di AAL Surabaya, I Gede Kartika merupakan salah satu lulusan terbaik dan memiliki prestasi yang membanggakan. Pada saat itu ia dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) langsung.
Kartika merupakan salah satu dari 53 awak Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang gugur saat kapal tersebut dinyatakan tenggelam pada Sabtu, (24/4).
BRIGJEN TNI I GUSTI PUTU DANNY
Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya merupakan Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua sejak Juni 2020 menggantikan Brigjen TNI Abdul Haris Napoleon.
Sebelum bertugas di Papua, Danny menjabat sebagai Pamen Denma Mabesad pada Januari 2019 dengan pangkat kolonel. dan pada tahun 2015, pernah menjabat sebagai Asintel Kasdam Jaya.
Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha gugur dalam kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu (25/4).
Baca Juga: Bagaimana Mana Sepak Terjang Munarman Sebelum Dibekuk Densus 88?
Pada saat itu sekitar pukul 15.50 WIT, Brigjen Putu beserta satgas BIN dan Satgas TNI-Polri yang tengah dalam perjalanan menuju Desa Damber secara tiba-tiba dihadang oleh kelompok KKB. Kemudian aksi baku tembak pun terjadi di sekitar gereja Desa Dambet, Beoga, Puncak.
Disebutkan Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto dalam keterangannya, Brigjen Putu terkena tembakan saat kontak tembak tersebut dan terkena tembakan di bagian kepala.
"Akibat kontak tembak tersebut mengakibatkan korban dari Satgas BIN, Kabinda Papua Papua Brigjen Pol. Putu Danny Nugraha Karya tertembak di bagian belakang kepala dan tembus depan kepala yang mengakibatkan gugur sebagai Kusuma Bangsa," kata Wawan, Minggu (25/4).
BHARADA I KOMANG WIRA NATHA
Bharada I Komang Wira Natha merupakan anggota Brimob yang tergabung dalam personel Satgas Nemangkawi.
Komang diketahui lahir pada tahun 2000 dan besar di kampung trasmigran di Desa Tegal Besar, Kecamatan Belitang II, Kabupaen Oku Timur, Sumatera Selatan.
Namun, mayoritas keluarga besar Komang adalah di Bali yaitu di Bajar Dinas Basa, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan.
Baca Juga: TNI Siapkan Operasi Besar di Papua, OPM Takut
Bharada I Komang Wira Natha mendaftar rekruitmen Polri di Bali sekitar satu tahun yang lalu dan ditugaskan di Papua sejak tiga bulan yang lalu dalam operasi Nemangkawi 2021.
Anak pertama dari empat bersaudara ini gugur saat terjadi kontak senjata dengan KKB Papua di Ilaga, Kapubaten Puncak, Papua.
Ia tewas setelah ditembak oleh KKB pada Selasa 27 April 2021 siang. Pada saat itu, dua anggota kepolisian lainnya turut menjadi korban penembakan dan keduanya mengalami luka.
(Wirawan/Red)