“Pemasukan rata-rata untuk satu bulan kami, bisa mencapai 30 sampai 40 juta, tetapi karena adanya Covid-19 ini, maka selain pengurangan jumlah siswa yang masuk di sekolah, kemudian jam belajarnya juga kurang, maka pemasukan otomatis berkurang,” tutur Jumila yang juga merupakan seorang guru ini pada Senin (31/5).

“Sehingga pemasukan juga mengalami kekurangan hampir 60 %, dari pemasukan awal jadi di sini kami sebagai pengurus Koperasi SMK Bisa yang tujuan didirikannya Koperasi Sekolah selain mensejahterakan siswa, juga untuk dewan guru SMK Yapis yang merupakan anggota koperasi yang terlibat di koperasi ini, kami berharap agar koperasi ini bisa berkembang dan juga bisa untuk dinikmati untuk lingkungan sekitarnya,” tambahnya.

Koperasi SMK Bisa ini merupakan koperasi milik sekolah yang kegiatan usahanya bergerak di bidang konsumen, dan sasaran adalah para siswa, dewan guru dan lingkungan sekitarnya.

Koperasi SMK Bisa Kabupaten Fakfak ini berdiri semenjak tahun 2001, kemudian baru mendapat akta pendirian dari Dinas Koperasi yaitu tahun 2012.

Jumila berharap, pihak terkait khususnya dalam hal ini Dinas Koperasi dan UKM kabupaten Fakfak untuk dapat memberikan bantuan..

“Walaupun kami pernah disupport untuk mengikuti kegiatan dari dinas koperasi untuk pengembang, kami pengurus dalam pengetahuan atau pemahaman dalam pengelolaan koperasi kami juga pernah dibantu langsung dari dinas koperasi Provinsi Papua Barat,” tuturnya,

Untuk bantuan, Jumila menambahkan, bahwa sekarang ini pihaknya bisa dapat bantuan dari Dinas Koperasi daerah, agar terus dipantau dan terus dibantu support dana untuk penambahan dan pengembangan koperasi SMK bisa.

“Dikarenakan sasaran kami para siswa dan Guru maka barang-barang yang kami sediakan adalah khusus untuk siswa dan guru, karena untuk lingkungan sekitar kami masih terbatas karena selain tenaga kerja juga waktu,” katanya.

(Amatus Rahakbauw/Redaksi)