Menurut Politisi PAN ini, apa yang disampaikan oleh Imam Paroki Roh Kudus Labuan Bajo adalah ketika persoalan mafia tanah di Labuan Bajo perlu ada campur tangan Tuhan untuk mengatasinya.
"Saya kira apa yang disampaikan oleh Romo Alo itu benar bahwa atas carut marutnya persoalan tanah ini perlu kita libatkan kuasa Tuhan untuk mengatasinya, ketika semua orang berusaha memanfaatkan level pariwisata super premium ini sebagai kesempatan mengeruk keuntungan diri dengan berbagai cara termasuk menjadi mafia tanah ini,” ungkap Ino kepada INBISNIS, Minggu (10/10/2021).
Ia juga mengatakan upaya Romo Alo ini sekaligus menjadi kritik keras bagi para pengambil kebijakan (pemimpin di semua sektor) yang tidak cukup baik menjalankan amanat sebagai perpanjangan Tuhan dalam mengatur kebaikan bersama.
"Yang menyedihkan adalah ketika ada kecurigaan bahwa para pemimpin juga ‘terindikasi’ sebagai fasilitator terjadinya penguasaan tak terbatas atas aset tanah oleh para kaum kapitalis yg terselubung melalui sebutan investor,” ucapnya.
Upaya dari Gereja terhadap persoalan ini, lanjut Ino adalah bentuk kritik yang bersifat konstruktif kepada semua pihak baik dari pusat hingga ke desa.
"Upaya Romo Alo menyerahkan persoalan ini kepada Tuhan melalui doa adalah sekali lagi bentuk kritik yang konstruktif kepada semua pihak dari pusat hingga Desa. Beliau mau menegaskan bahwa telah terjadi degradasi nilai keluhuran ciptaan akibat keserakahan dan ketamakan akan kuasa dan harta,” lanjutnya.
(Robi/Redaksi)