Ia menjelaskan, nantinya proses pengiringan penumpang, WNA maupun WNI akan dikawal secara mendalam. Hal itu dilakukan sesuai dengan SOP yang telah disepakati.
"Bahwa dengan adanya kondisi saat ini, dengan SOP gabungan yang telah ditandatangani oleh Sekda provinsi bali di mana [area penjemputan] adalah area terkendali. Artinya untuk petugas-petugas yang telah ditentukan. Sampai masuk kendaraan pun semuanya dilakukan proses pengawalan sampai menuju hotel. Begitu juga dalam proses karantina, nantinya baik WNA atau WNI yang datang akan dilakukan pengecekan oleh sistem sehari tiga kali" ucapnya.
Perihal senada juga dinyatakan oleh Tofan, Stakeholder Relation Bandara Ngurah Rai, mengingat telah dijalankan simulasi pada hari-hari sebelumnya, para penumpang akan dikawal secara mendalam. Mulai dari prosedur kedatangan hingga setibanya mereka ke hotel masing-masing.
"Terkait untuk prosedur penanganan kedatangan penumpang sudah sesuai. Jadi memang pasti yang pertama, cek suhu melalui termo scanner. Kemudian mereka melakukan registrasi. Setelahnya mereka cek dokumen kesehatan oleh KPP. Selanjutnya mereka melakukan Tes PCR. Sambil menunggu hasil Tes PCR, nanti mereka mengikuti alur seperti biasa, yaitu lapor ke imigrasian. Kemudian pengambilan barang di bagasi. Kemudian lapor untuk custom declarationnya di Bea Cukai. Setelah itu mereka menunggu di sini [area penjemputan] untuk menerima hasil tes PCRnya. Dari sinilah, apabila semuanya clear, mereka harus lapor ke exit control case untuk proses check outnya. Sehingga nanti dari team transport akan membawa mereka ke hotel masing-masing" jelasnya.
Meskipun hari ini Bandara Internasional Ngurah Rai secara resmi dibuka, Tofan dan pihak lainnya menyatakan jika masih menunggu regulasi dari Kementerian Perhubungan.
"Kalau sesuai surat edaran, Bali sudah ditetapkan sebagai entry point. Tetapi untuk penerbangan internasionalnya, memang kami juga masih menunggu regulasi dari Kementerian Perhubungan. Yang pasti Bali sudah ditetapkan sebagai tempat pemeriksaan imigrasi, Bali sudah ditetapkan sebagai pintu masuk. Tetapi ketetapan bahwa Bali bisa menerima penerbangan internasional, kami belum menerima regulasinya" ungkapnya kepada wartawan InBisnis.
(NMH/SBN)
