Charles warga setempat mengatakan,  ruas jalan Wae Togong menuju Benteng Rampas, sekitar 2 kilometer yang merupakan jalan telfor mengalami rusak parah.

Sejak jalan itu ditelpon sekitar 3 tahun silam, belum ada upaya pemerintah setempat untuk melakukan peningkatan. Padahal, jalan ini merupakan satu-satunya jalan penghubung antara kecamatan di wilayah Lamba leda Kabupaten Manggarai Timur.

"Semua batu telfor peninggalan proyek beberapa tahun silam sudah terbongkar hingga kelihatan tanah," ungkap Charles menjawab pertanyaan wartawan.

Kata Charles, masyarakat menjadi kesulitan untuk melalui jalan itu apalagi jika dilalui kendaraan roda dua. Dengan demikian masyarakat berinisiatif secara bersama-sama bergotong-royong. 

Sementara itu, kepala Desa Benteng Rampas, Benyamin Fansi sapaan akrabnya menutur, jemba Ardi Antang, mengatakan status jalan ini memang milik Pemda Manggarai Timur (Matim). Tetapi sebagai masyarakat, kata Benyamin wajib hukumnya untuk memelihara semua aset yang ada.

"Ini kan dibangun untuk kita, siapa lagi yang menjaganya, kalau bukan kita semua," kata Benyamin.

Ia juga menyampaikan, giat kerja bakti itu memiliki slogan “Salam sehat dan salam peduli lingkungan”. 

“Giat kerja bakti mendapat sambutan antusias dari masyarakat setempat. Kegiatan ini

ternyata memiliki dampak positif, selain untuk menjaga kesehatan juga sebagai sarana silaturahmi. Ya, tentunya tak dipungkiri suasana kebersamaan apalagi gotong royong di masyarakat saat ini sudah jarang dijumpai seiring kemajuan zaman,” tuturnya.

la berharap, aksi tersebut dapat menjadi inovasi dan contoh yang baik serta bisa ditiru seluruh komponen masyarakat di Desa Benteng Rampas.

(Hendratias Iren/SBN)