Para pelaku usaha di Bali banyak melakukan terobosan usaha dibidang mereka masing -masing guna memikat perhatian para pelancong wisata baik lokal maupun mancanegara.
Salah satu yang banyak peminat wisatawan di Bali yaitu buah tangan makan ringan Pie susu 21.
Berawal dari tahun 1997, awalnya Bapak dan Ibu Ketut Wirawan berkreasi menciptakan sebuah jajanan yang bisa dinikmati seluruh kalangan usia, baik anak-anak maupun dewasa. Itulah sejarah terciptanya pie susu, sebuah cemilan yang awalnya dijual dipasar-pasar tradisional untuk konsumsi masyarakat Bali, termasuk untuk isi sesajen dan upacara adat. Lama kemudian, kelezatan pie susu ini didengar juga oleh orang-orang dari luar Bali dan mulai diburu sebagai oleh-oleh khas Bali. Tentunya dengan kemasan yang lebih modern dan mudah dibawa. Diciptakanlah kemasan kotak merah yang telah dikenal luas di pasar oleh-oleh sampai kini.
Di kemudian hari, usaha pie susu ini diturunkan juga kepada salah satu anaknya yang bernama Lucy, seorang wanita kelahiran Yogyakarta 40 tahun silam, wanita yang memiliki dua anak ini mulai menggeluti bisnis jajanan khas bali ini Dengan bermodal sebuah oven dan satu zak tepung, sejarah Pie Susu 21 dimulai. Kenapa menggunakan merk 21? Alasannya sederhana saja, angka tersebut merupakan “angka keramat” pemilik yang memiliki tanggal lahir 21.
Berbekal ketekunan serta kekompakan pemilik, usaha ini dan para tenaga kerja yang dimana perusahaan Pie Susu 21 ini juga memiliki tujuan untuk memberdayakan kaum wanita, yang tidak memiliki pendidikan yang cukup agar juga dapat menopang ekonomi keluarga dan memiliki penghasilan sendiri. Makanya 90% tenaga kerja kami adalah kaum wanita (ibu-Ibu), perlahan namun pasti nama Pie Susu 21 mulai dikenal. Selain telah beredar luas di berbagai toko oleh-oleh di Bali, Pie Susu 21 yang memiliki pusat usaha di Jalan Pararaton Raya 88 daerah Dewi Sri Kuta ini, akhirnya memiliki 4 toko cabang di Kuta dan 1 di Denpasar.
Tak jarang pula deretan artis dan orang terkenal menjadikan Pie Susu 21 sebagai pilihan oleh-oleh seusai mengunjungi Bali. Sebagai penyedia oleh-oleh khas Bali, di toko pusat di jalan Pararaton, para tamu juga bisa “mengintip” proses pembuatan pie susu secara langsung serta mencicipi tester secara gratis.
Lambat laun, tercipta pula 2 produk unggulan lainnya yaitu pie kacang mete serta pie kelapa krispy yang lebih tahan lama serta disukai banyak kalangan. Pie Susu yang selalu hangat disajikan fresh from the oven ini juga menyediakan snack-snack khas Bali lainnya seperti kacang Bali, kopi Bali dan berbagai cemilan lainnya.
Selain koleksinya yang lengkap, para pekerja disini juga akan dengan hangat ramah menyambut para tamu yang datang. Perusahaan yang memiliki perijinan lengkap Sertifikat Produksi Pangan – Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) sampai sertifikat Halal MUI. Oleh karena itu, tidak heran Pie Susu 21 dipilih menjadi wakil dari UMKM oleh-oleh khas Bali yang pernah diaudiensi langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Uno beberapa waktu lalu.
Ada perbedaan mencolok antara produk Pie Susu 21 dengan produk pie sejenis yang banyak beredar dipasaran. Mulai dari pemilihan bahan baku seperti mentega dan susu yang rata-rata import sehingga rasanya tidak perlu diragukan lagi. Jika pie sejenis lainnya terlihat tipis, pie susu 21 memiliki ciri khas pie serta fla (isiannya) yang tebal. Proses pembuatannya pun higienis, terlihat dari para pekerjanya yang mengenakan penutup kepala, masker serta celemek khusus.
Satu lagi yang membuat Pie Susu 21 ini aman dikonsumsi anak-anak adalah bahwa pie ini tidak mengandung bahan pengawet. Salah satu alasannya adalah karena anak pemiliknya juga sangat menyenangi pie susu. Oleh karena itu, pie susu merk 21 ini sangat tepat dikonsumsi dalam kurun waktu 2 minggu saja.
Pada saat pandemi, omzet toko tentu saja menurun drastis bahkan sampai pada titik minus 90%. Toko-toko cabang terpaksa ditutup. Hanya ada 1 toko yang dibuka dengan jam buka tutup yang sangat awal. Para tenaga kerja terpaksa harus masuk secara bergiliran, bahkan produksi yang biasanya non stop terhenti cukup lama,terkadang hanya 1x dalam seminggu. Kami berusaha untuk mencari alternatif lain, dan sempat pula membuat face shield dengan memberdayakan pegawai-pegawai yang sangat membutuhkan pekerjaan. Produk kami bisa diterima walaupun dengan jumlah yang sangat terbatas.
Kebetulan sebagian besar pegawai yang ada di Pie Susu 21 merupakan ibu rumah tangga yang bergantung pada pekerjaan di Pie Susu 21. Sebagai bentuk kepedulian untuk meringankan beban mereka, perusahaan secara rutin dan berkala memberikan sumbangan sembako kepada mereka.
Karena usaha ini berkaitan erat dengan pariwisata, maka tidak selamanya bisnis ini ramai. Ada kalanya sepi juga, misalnya pada saat anak-anak masuk sekolah atau puasa. Dan pada saat pandemi merebak, usaha ini sangat terimbas sekali, mengingat PPKM sehingga Bali menjadi sangat sepi wisatawan.
Semenjak pandemi, ada sebuah hikmah tersembunyi yakni peningkatan permintaan pie susu secara online yang dapat dikirimkan ke seluruh Indonesia. Pie Susu 21 dapat ditemukan di berbagai marketplace seperti Shopee, Tokopedia, BliBli, Bukalapak. Semoga kedepannya, Pie Susu 21 menjadi semakin dikenal dan bisa memberi kontribusi kepada lebih banyak tenaga kerja, khususnya kaum wanita.
Sebagai info tambahan apabila para pelancong ingin mencari outlet-outlet pie susu 21 berikut tempat dan alamatnya :
Pusat: Jl. Pararaton Raya 88, Kuta, Bali
OUTLET 2:
Jalan Raya Kuta 72B Kuta Bali
(sebelah Hotel Arya Kuta)
OUTLET 3:
Jalan Nangka Selatan No. 66 Denpasar
Tel. 0813-3799-3733
OUTLET 4:
Jalan Raya Kuta 88A Tuban
(Sebelah Hotel Ibis)
Kuta - Bali
OUTLET 5:
Jalan Legian 180
(Depan Fipper & MiniMart, sebelum monumen Bom Bali)
Kuta - Bali
Instagram:
@piesusu21bali
@piesusu21_bali
WA: 0887-333-6868