Seminar ilmiah yang diadakan BEM UNIKA St Paulus Ruteng ini, menghadirkan dua pembicara, Melki Laka Lena anggota DPR RI Fraksi Golkar, dan Popin Davianus dari tokoh pemuda sekaligus pegiat literasi.
Dalam seminar yang diadakan secara daring dan luring ini Melki Laka Lena membicarakan pentingnya peran kaum muda dalam sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia, semangat itu harus terus dikembangkan oleh kaum muda dalam menjaga bangsa.
Kata Melki Laka, sebagai agen perubahan, pemuda memiliki peran terbesar dalam menciptakan inovasi dan ikut berperan di masyarakat sebagai pelopor kebaikan. Terutama dalam masa pandemi ini.
Pemuda sebagai pelopor kebaikan dalam memutus rantai covid-19 adalah dengan mematuhi protokol kesehatan yang ada.
Sedangkan Popind Davianus banyak membahas hal-hal yang dekat dengan kehidupan masyarakat. Popin menyinggung bahwa peran kaum muda di tengah pandemi covid-19 harus PEKA-B (Peduli, Kreatif, Antusias dan Bertanggungjawab).
Lebih jauh, Popin yang juga pendiri blog Tabeite ini menjelaskan bahwa sebagai pemuda berpendidikan kita harus peduli dengan situasi pandemi, tetap menjaga imunitas dan mentaati prokes.
Di tengah pandemi generasi muda harus kreatif dan mau mengeksplorasi diri, dengan begitu momen pandemi bisa digunakan untuk mendapatkan keuntungan.
"Ketika orang takut untuk keluar membeli sayur atau ikan karena pandemi, kita sebagai kaum muda semestinya bisa membuka jasa titip. Orang-orang yang takut keluar itu bisa menjadi lahan kita untuk mendatangkan penghasilan," sambung Popind.
Popind juga meminta peserta seminar untuk antusias dan bertanggungjawab. Ketika pemerintah telah menyumbangkan vaksin, generasi muda semestinya harus mengajak masyarakat untuk mengikuti vaksin. Peserta seminar juga diminta bertanggungjawab atas pekerjaan mereka sebagai mahasiswa di tengah pandemi.
"Jangan karena kita sedang kuliah jarak jauh, kita kehilangan semangat belajar. Kita harus bertanggung jawab dalam pekerjaan kita dan kepada orangtua," tuturnya lagi.
Dalam seminar kali ini partisipan dipantau mencapai 200 lebih dan peserta luring mencapai hampir 20an orang.
(Hendratias Iren/SBN)