Hari arwah selalu diperingati setiap tanggal 2 November.
Tak terkecuali Gereja Katedral Larantuka, kabupaten Flores Timur. Biasanya sehari sebelum peringatan arwah, umat sudah antusias membersihkan kubur hingga sore menjelang misa peringatan arwah.
Pagi hari pastor akan berjalan mengelilingi kubur dan memercikkan kubur dengan air berkat. Setiap tahun misa selalu diadakan di Pekuburan Umum Katolik Reinha Rosari Larantuka.
Namun, dengan adanya pandemi beberapa tahun terakhir perayaan misa arwah dilaksanakan di Gereja Katedral.
Antusiasme masyarakat sangat tinggi. Berdasarkan pantauan INBISNIS.ID, umat yang datang berkisar ratusan. Mulai dari tua hingga muda datang untuk ziarah ke makam keluarganya. Semakin sore semakin banyak umat yang datang membawa lilin untuk dinyalakan. Menjelang sore ribuan lilin bernyala terang. Cahayanya memenuhi seluruh pekuburan.
Saat misa dimulai umat akan bergerak menuju Gereja Katedral untuk mengikuti perayaan misa, sementara umat lainnya memilih untuk tinggal di kubur.
Dalam khotbahnya Romo Edy Saban mengatakan bahwa pesan dalam bacaan pertama merupakan sesuatu yang selalu umat dilakukan yaitu mendoakan orang yang sudah meninggal.
"Sesuatu yang telah dilakukan sejak zaman dulu, tetapi hari ini tetap dijalankan karena hal itu adalah hal yang baik, baik untuk kita dan secara khusus baik untuk yang kita doakan sanak saudara kita yang telah meninggal" ungkap Romo Edy.
Di akhir khotbahnya, Romo Edy mengajak seluruh umat untuk mengenangkan dan mendoakan siapa saja yang meninggal karena Covid-19 maupun peperangan. Dengan harapan semua orang yang meninggal memperoleh keselamatan.
(Avilla Riwu/SBN)