wrapper

Breaking News

Wednesday, 03 Nov 2021

Terkait Masalah Bencana Kelaparan di Lembor, Ini Kata Kadis TPHP Mabar

Ditulis Oleh 
Rate this item
(0 votes)
Istimewa

--------------------

INBISNIS.ID, LABUAN BAJO - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas  Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Manggarai Barat  Laurensius Halu mengklarifikasi terkait bencana kelaparan yang dialami oleh masyarakat Lembor dampak dari proyek rehabilitasi irigasi persawahan Lembor yang sampai sekarang menjadi perhatian publik.

"Irigasi persawahan Lembor adalah kewenangan pemerintah pusat, lalu jangka waktu penyelesaian pekerjaannya itu sampai pada bulan Maret tahun 2023 itu jangka waktu dalam kontrak kerja mereka ya? Namun pada waktu rapat terakhir kali dengan seluruh ketua kelompok dan tim P3A, ada tiga daerah irigasi yang sudah pasti pada bulan Desember akan dibuka, yaitu wae Sesa, wae Raho dan Wae Lembur, itu juga satu irama dengan target kami yaitu ada penanaman periode Desember- Januari ada 1000 Ha", ungkap Laurensius saat ditemui media ini diruang kerjanya, Selasa (02/11/2021).

Lebih lanjut ia mengatakan untuk Wae Kanta dan Wae Raho  pengerjaannya itu terlambat karena proses pengerjaannya itu sedimennya sangat dalam dan aksesnya juga sangat lebar.

"Kenapa duanya yang belum yaitu Wae Kanta dan Wae Raho, karena menurut pengakuan mereka itu mungkin pada sampai Maret tahun 2022 ini karena prosesnya pengerjaannya itu sedimennya dalam dan aksesnya lebar sehingga memperlambat dalam proses pengerjaan", lanjutannya.

Kemudian terkait krisis pangan, Laurensius menjelaskan rehabilitasi irigasi persawahan Lembor itu sudah jauh-jauh hari didiskusikan yaitu sejak tahun 2019, dengan demikian para petani di Lembor ini sudah menyiapkan cadangan pangan masing-masing.

"Kemudian terkait dengan pertanian, soal krisis pangan, jadi saya tambahkan begini, rehabilitasi irigasi persawahan Lembor itu sudah kita diskusikan jauh-jauh hari sebelumnya dan sejak tahun 2019 kita sudah lakukan sosialisasi, kita sudah memberitahukan kepada masyarakat bahwa akan terjadi rehabilitasi besar-besaran, maka dengan demikian semua para petani yang memiliki lahan persawahan di hamparan Lembor ini untuk menyediakan cadangan pangan masing-masing, maka dengan keyakinan kita bahwa petani sudah mempersiapkan itu khusus untuk daerah yang terdampak itu rehabilitasi", jelasnya.

Ia juga mengatakan soal stok pangan sampai bulan September tahun ini situasi pangan untuk kabupaten Manggarai Barat masih ada surplus sekitar 61 ribu ton.

"Lalu soal stok pangan kita saat ini sampai dengan bulan September tahun ini, bahwa situasi pangan kita di Manggarai Barat ini termasuk Lembor kita masih ada surplus sekitar 61 ribu ton", ungkapnya.

Ketahanan pangan versi pemerintah lanjut Laurensius berdasarkan data SUSENAS dengan memperhitungkan berapa pendapatan perkapita perbulan.

"Versi pemerintah yang dimaksud adalah publish data kita itu sesuai berdasarkan SUSENAS dengan memperhitungkan berapa pendapatan perkapita perbulan jadi kita merujuknya ke situ, dari kebutuhan perkapita 10, sekian Kg per bulan maka satu tahunnya terdapat sekitar 124 kg per tahun. 

Dari perhitungan itu  dari produksi kita tersedia maka kita masih mendapat surplus sekitar 61 ribu ton. Jadi produksi tersedia kita itu ada 83 ribu ton beras dan angka yang kita masukan ini adalah angka kabupatennya, tidak termasuk hamparan sawah yang terkena dampak rehabilitasi di Lembor itu tadi. 

Artinya begini petani Lembor yang terdampak rehabilitasi itu tadi masih membuka peluang untuk mendapatkan beras dari tempat lain atau disuplai dari daerah lain, termasuk Lembor Selatan, Welak, dan Sano Nggoang yang berdekatan dengan Mbeliling", jelasnya.

"Yang terdampak ini bagaimana, mungkin diskusinya ini dalam bentuk kolaborasi maksudnya begini, akses pangan kita seperti apa, mungkin yang lebih pahamnya itu kita diskusikan ke dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, kemudian bagaimana untuk membantu sekian bulannya mungkin kita diskusikan dengan dinas Sosial", sambungnya.

(Robi Siprianus/SBN)

Dibaca 285 Kali

INBISNIS dibangun dalam rangka mendukung dunia usaha dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa Indonesia dan seluruh warga dunia.

Ikuti Kami