Majalah sekolah yang diluncurkan merupakan bentuk nyata dari hasil literasi siswa siswi yang dituangkan dalam bentuk majalah sekolah. Hal demikian disampaikan oleh Kepala sekolah Ferdinandus Fifardin, S.Pd dalam sambutannya pada saat membuka kegiatan temu literasi yang dihadirkan oleh Bupati Manggarai timur Agas Andreas bersama rombongan beserta Cama Rana Mese.
Dalam kesempatan itu, Fifardin menegaskan bahwa majalah sekolah yang diberi nama "The Voice of Smansa Borong", kini memasuki edisi yang kedua.
"Kami sudah memasuki edisi kedua. Sebenarnya kami launching pada bulan Mei lalu, tepatnya pada hari pendidikan nasional, namun, pada saat itu pandemi covid- 19 meningkat. Pada hari ini kami melaunching dua edisi," tutur Fifardin.
Lebih lanjut ia mengatakan, pandemi Covid-19 terus menghantui, tetapi tidak mematahkan semangat anak- anak untuk belajar dan berinovasi.
Sebagai sekolah yang berdiri kokoh di kabupaten Manggarai timur, ia berharap, agar pemerintah kabupaten Manggarai timur senantiasa ingin bekerja sama dalam mendukung kegiatan literasi kedepannya.
Menambah apa yang disampaikan kepala Sekolah, pimpinan redaksi, Maria Ophivania Dwi Putri mengungkapkan, literasi di SMA Negeri 1 Borong sudah berlangsung lama. Literasi dalam bentuk majalah sekolah adalah hal yang paling bagus untuk mendokumenkan tulisan tulisan siswa siswi, terangnya.
"Berkaitan dengan literasi, kami di SMA Negeri 1 Borong sudah ada sejak dulu. Namun, masih dalam bentuk majalah dinding (Mading). Tulisan yang ditampilkan di mading terkadang tidak bertahan lama. Hal itulah yang membuat kami memilih majalah sekolah," tutur Dwi.
Dikatakannya bahwa majalah sekolah yang diterbitkan merupakan bentuk dukungan dari Kepala sekolah, guru guru dan juga para pendamping profesional.
Launching tabloid The Voice Of Smansa Borong disambut hangat oleh Bupati Matim, Andreas Agas. Sebagai Kabupaten yang baru dinobatkan sebagai kabupaten literasi, Bupati Agas turut mendukung kreatifitas siswa siswi dalam melahirkan majalah sekolah.
Wujud dukungan Bupati Agas, bersama rombongan dan Camat Rana Mese, menghadiri acara launching Majalah sekolah yang bertempat di SMA Negeri 1 Borong.
Dalam sambutannya, Bupati Agas menyampaikan, literasi adalah kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca menulis, merancang, berbicara, dan berhitung. Bisa juga diartikan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah pada tingkatan tertentu.
Ia mengaku, beberapa studi juga telah memperlihatkan bahwa ada korelasi antara literasi dan kemiskinan. Semakin baik kualitas literasinya, semakin baik kesejahteraan masyarakatnya.
"Semisal, seseorang ingin memelihara ikan. Maka bacaan yang selalu dibaca adalah tentang bagaimana cara menjadi pengusaha ikan. Literasi itu penting," tukasnya.
Membaca yang banyak, akan melahirkan penulis yang baik. "Seringkali orang memiliki napsu tinggi untuk menulis, tetapi malas membaca. Lebih banyak berbicara tetapi malas mendengar," tambahnya.
Menulis itu butuh kejujuran. Misalnya soal pemerintah, pemerintah itu tidak perlu dibela, tetapi menuliskan dengan jujur. Katakan baik jika yang pemerintah lakukan baik dan ingatkan dia jika melakukan kekeliruan.
"Setiap penulis hebat selalu dikenang karena reputasinya yang terhormat. Marwa terhormat itu terletak pada karya- karya tulis yang bermartabat. Karena tulisan kita menggambarkan banyak hal tentang kita, tentang apa yang kita pelajari, tentang dengan siapa kita bergaul, tentang karakter kita, dan akhirnya akan menjadi rekam jejak bagi reputasi kita," tutur Agas.
Launching majalah sekolah The Voice of Smansa Borong ditandai dengan penyerahan Majalah oleh Bupati Matim kepada tim Redaksi.
Melihat semangat siswa siswi SMA Negeri 1 Borong dalam meluncurkan majalah sekolah, Bupati Agas yang hadir bersama rombongannya beserta ibu camat Rana Mese, langsung memborong Majalah sekolah, Masing Masing, Ibu Camat Rana Mese sebanyak 10 eksemplar, secara pribadi, Bupati membeli sebanyak 50 eksemplar dan melalui Pemda sebanyak 50 eksemplar.
Selain memborong Majalah yang baru edisi kedua itu, Bupati Agas juga akan memberikan bantuan secara pribadi sebanyak 20 juta rupiah untuk operasional Majalah sekolah.
(Hendratias Iren/Redaksi)