wrapper

Breaking News

Tuesday, 30 Nov 2021

Gara-gara Minyak Tanah di Nagekeo Agen dan Pelanggan Berseteru

Ditulis Oleh 
Rate this item
(2 votes)
Istimewa

--------------------

INBISNIS.ID, NAGEKEO - Kebutuhan minyak tanah di kabupaten Nagekeo, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melonjak kala musim hujan tiba.

Tuntutan kebutuhan minyak yang banyak, kadang membuat agen minyak tanah kewalahan dalam melayani masyarakat. 

Kadang, hal-hal yang tidak diinginkan bisa terjadi di luar dugaan, misalnya, harus terjadi perang mulut antara pelanggan dan agen. 

Hal tersebut dikemukakan oleh Elisebeth Leli Indra, salah satu agen minyak tanah yang beralamat di Ameaba, Kelurahan Mbay I, kecamatan Aesesa, kabupaten Nagekeo. 

Leli mengungkapkan bahwa, Pada musim hujan antrian pelanggan dalam memburu minyak tanah sangat banyak. 

Kadang pihaknya harus berurusan dengan pelanggan yang tidak tertib dan ingin mendahulukan kepentingannya. 

"Saya rasa itu masalah Kecil, saya biasa menghadapinya," ungkap Leli kepada INBISNIS, Senin (29/11/2021) siang. 

Pada Senin (29/11) pagi, sempat terjadi kericuhan kecil akibat antrian minyak tanah di tempat penampungan milik Leli. 

Ada pelanggan yang berulah karena merasa dirinya terkesan diabaikan dan tidak ingin dilayani oleh agen sebab agen lebih memprioritaskan pembelian dalam skala besar. 

 Ketika dikonfirmasi, Leli menjelaskan pihaknya, selalu berlaku adil dalam melayani masyarakat. 

"Kita berupaya supaya masyarakat ini dapat semua, jadi harus antri. Awalnya kita kasih maksimal 50 liter, kemudian kita turun 40 liter, dan sekarang 30 liter. Tapi kalau yang beli 5, 10 liter, kita dahulukan" bebernya. 

Leli mengaku, Kapasitas penampungan di pangkalan miliknya maksimal 5000 liter. Kemudian pihaknya menjual seharga Rp.4660  per liter kepada pelanggan. 

Pada kondisi tertentu, seperti musim hujan tuntutan kebutuhan minyak tanah cukup tinggi, 5000 liter minyak tanah laku terjual dalam tempo satu atau dua hari saja.

"Dia tergantung sikon, kalau musim hujan begini, dia bisa 1 hari saja, langsung habis, kalau musim panas bisa sampai minggu baru habis," bebernya. 

"Selama ini, kadang di pangkalan kita habis karena mobil tangki yang antar minyak dari Ende masuknya tidak pasti, kadang sampai 3 minggu sekali baru mereka datang," keluhnya yang dikutip INBISNIS, Senin (29/11) siang. 

(Petrus Fua Betu Tenda/Redaksi)

Dibaca 951 Kali

INBISNIS dibangun dalam rangka mendukung dunia usaha dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa Indonesia dan seluruh warga dunia.

Ikuti Kami