Kegiatan Lokakarya tersebut melibatkan sejumlah instansi di lingkup pemda Nagekeo dan insan pers, yang dilangsungkan di aula Setda kabupaten Nagekeo, pada senin (29/11/2021).
Dalam pertemuan tersebut, Patrianus Meo Djawa, Wartawan Voxntt.com biro kabupaten Nagekeo, mengusulkan agar BPBD kabupaten Nagekeo mengadakan alat berat, jenis Eskavator.
Pengadaan Eskavator bagi Patrianus amatlah penting dalam upaya percepatan penanggulangan bencana, seperti banjir dan tanah longsor.
"Saya melihat begini, terkait penanganan bencana banjir. Pak Gusti harus lebih berani usulkan kepada bupati untuk punya alat (Eksavator) sendiri, jangan bergantung dengan PU (Dinas PUPR)," ungkap Patrianus.
"Saya ambil contoh begini, Misalnya ada bencana di Aeramo, Alatnya (Eskavator PUPR) ada di Mauponggo misalnya. Kita kewalahan itu, akhirnya bencana sudah selesai kita baru turun bantu. Kalau ada alat (Eskavator) sendiri kan enak. Kita langsung segera menanganinya" Jelas Patrianus lebih lanjut.
Sementara itu, Pius Dhari, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) kabupaten Nagekeo, meminta kepada BPBD Nagekeo untuk menerapkan metode reward dan punishment.
Metode reward dan punishment dianggap sangat penting untuk membangun kesadaran masyarakat dalam penanggulangan bencana.
Kepada mereka yang telah memberikan contoh dan teladan yang baik dalam upaya penaggulangan atau pencegahan bencana, mestinya diberikan penghargaan (reward).
Sedangkan, orang-orang yang melakukan tindakan-tindakan yang berpotensi melahirkan bencana harus diberikan sanksi (punishment) untuk memberikan efek jera.
Kata Pius Dahari, hal tersebut harus dimulai dengan cara membangun kesadaran diri masyarakat, maka BPBD perlu menggencarkan sosialisasi kesadaran bencana kepada masyarakat.
"Kita harus berani Menerapkan Reward and Punishment. Sebagai contoh, kalau orang buang sampah ditempat sampah kita mesti kasih penghargaan atau pujian, sedangkan kepada mereka yang buang sampah di got, kita harus kasih sanksi." ujar Pius Dahari.
"Maka BPBD sangat penting sekali untuk melakukan sosialisasi. Pembangunan boleh bagus kalau tidak diikuti oleh sosialisasi kesadaran Pribadi-pribadi, ulah-ulah manusia maka apa yang sudah bangun mubasir," tegas Pius Dhari.
Patrianus Meo Djawa, Ketika Menyampaikan Pendapatnya dalam kegiatan Lokakarya yang digelar BPBD Nagekeo, Senin (29/11/2021).
(Petrus Fua Betu Tenda/Redaksi)