Hal itu dikemukakan Kapolres Nagekeo untuk menepis isu liar yang beredar, seolah-olah kehadiran lembaga Polri di lokasi pembangunan waduk Lambo, hanya untuk menakut-nakuti masyarakat sekitar.
Selain itu, Kapolres Nagekeo juga membantah informasi terkait adanya anggota Polri yang dituduh bertindak tidak sesuai standar operasional prosedur (SOP) kepolisian dalam urusan waduk Lambo.
Sesungguhnya, Polri hadir melakukan pengamanan waduk Lambo, juga memberikan pengamanan dan perlindungan kepada masyarakat sesuai fungsi dan tugas Polri.
"Kehadiran Polri dalam urusan waduk Lambo, semata-mata hanya untuk memberikan pengamanan,dalam hal ini, melindungi, mengayomi dan melayani. Pelayanan pengamanan dan mengayomi para pihak yang melakukan kegiatan di atas, termasuk kepada masyarakat itu sendiri,"tegas Kapolres Nagekeo, Selasa (21/12/2021).
Kapolres Nagekeo, mengutuk keras para pihak yang tidak bertanggung jawab, kemudian memanfaatkan kisruh yang terjadi di lokasi waduk Lambo untuk mengadu domba petugas pengamanan (Kepolisian dan TNI) dengan masyarakat.
Kapolres Nagekeo, akan bertindak tegas jika menemukan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab serta memanfaatkan situasi pembangunan waduk Lambo untuk mendulang keuntungan.
"Aparat kita bertindak sesuai SOP, informasi yang ada, semuanya tidak benar. Saya harap kerja sama kita semua untuk melaporkan oknum-oknum yang sengaja memanfaatkan situasi pembangunan waduk untuk mencari keuntungan. Lapor saya, saya akan tindak itu," tandas AKBP, Agustinus H. Fai.
Kapolres Nagekeo, Kepada awak media membeberkan kronologis yang sesungguhnya, terkait peristiwa penghadangan petugas oleh masyarakat di lokasi waduk Lambo.
"Ketika BWS hendak melakukan pengukuran dan masuk di lapangan, mereka menghadang petugas. Dalam upaya membuka pagar, tiba-tiba ada salah seorang warga menarik baju salah satu anggota Polisi. Kemudian beliau diamankan oleh anggota kita ke beskem polisi untuk meminta Identitasnya," Jelas Kapolres Nagekeo.
Kapolres Nagekeo mengajak masyarakat untuk tidak melihat aparat keamanan sebagai musuh masyarakat yang harus ditantang atau dilawan karena seyogianya tugas mereka sebatas mengamankan proses pembangunan waduk Lambo.
"Kehadiran kita dengan TNI di atas sebatas mengamankan. Jadi saya mohon agar masyarakat tidak melihat kita, musuh mereka, kita datang untuk berhadapan dengan mereka. Tugas kita semata-mata mengamankan. Ini saya mohon untuk masyarakat mengerti," tutur Kapolres Nagekeo kepada awak media, di ruang kerjanya, yang dikutip media INBISNIS.
(Petrus Fua Betu Tenda/Redaksi)