Demikian himbauan resmi yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meterorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate. Dibawah koordinator BMKG Malut, pada Selasa (28/12/2021).
(Peta Maluku Utara)
Djoko Sumardioto, ST. Selaku koordinator BMKG Malut. Menuturkan "kondisi ini bisa terjadi karena dinamika atmosfir terkini, kelembaban udara pada lapisan 150-500 HPa relatif basah (70 -100%), serta adanya pola sirkulasi iklim di Utara Australia 1000 HPa. Yang diprediksikan terus menguat sehingga mencapai 993 Hpa pada tanggal 28 sampai dengan 31 Desember 2021. Dengan demikian menyebabkan adanya konvergensi dan belokan angin di wilayah Maluku Utara dan sekitarnya. Oleh karena itu, kondisi atmosfir di Wilayah Maluku Utara cukup labil, sehingga menyebabkan pertumbuhan awan hujan yang cukup signifikan disertai angin kencang hingga mencapai lebih dari 25 knott dan juga diperkirakan meningkatkan ketinggian gelombang bisa mencapai lebih dari 2,5 meter.
Menurut Djoko, "masyarakat dihimbau perlu meningkatkan kewaspadaan karena cuaca buruk yang akan terjadi dan potensi hujan lebat bahkan angin kencang yang meliputi wilayah sebagai berikut seperti : Morotai, Tobelo, Loloda, Galela, Ibu dan Kedi, Jailoo, Batang Dua, Ternate, Tidore, Sofifi, Sidangoli, Wasilei, Kayoa, Makian dan Kasiruta.
Lanjutnya dikatakan "gelombang tinggi 4 meter bahkan hingga 6 meter yang akan terjadi di samudera pasifik utara Halmahera. Dan gelombang tinggi 2 meter sampai ketinggian 4 meter akan terjadi di laut Halmahera, Perairan Timur Halmahera, Perairan Barat Bagian Utara, Perairan Loloda, Perairan Morotai, Perairan Batang Dua, Perairan Bacan, Obi dan Batang Dua.Terangnya.
Untuk itu, dihimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap cuaca buruk yang akan terjadi. Ini bisa mengakibatkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, pohon tumbang dan jalan licin. Selain itu bagi pengguna dan operator jasa transportasi laut dihimbau nelayan dan masyarakat di wilayah pesisir tetap waspada karena potensi gelombang laut dan pasang.
Pihak BMKG mengakui, telah memberikan informasi cuaca alam yang kurang bersahabat ini kepada KSOP dan penanggung jawab pelabuhan penyebrangan laut, agar tetap waspada dalam memberangkatkan kapal spedBoot dan lain-lain.
"BMKG mengimbau kepada masayarakat, terutama yang sering menggunakan transportasi laut agar berhati-hati dengan kondisi cuaca alam saat ini. Kepada masyarakat untuk selalu mengupadte informasi dari BMKG terkait cuaca alam saat ini,” pungkasnya.
( Anto Hoda / FF )