Prihal tersebut, Dispar provinsi Bali meyakini pencapaian vaksin sangat berdampak pada tingkat Kunjungan wisatawan tahun 2022. Hal ini dikatakan, Tjok Bagus Pemayun selaku Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, pada Senin (17/1/22).
"Kami yakin tahun ini kedatangan wisatawan baik lokal maupun manca negara dapat meningkat. Pencapaian Vaksinasi sudah di atas target, dan dibukanya pariwisata pada 14 Oktober 2021 juga keluarnya surat keputusan nomor 03. Untuk itu saya berharap tahun 2022 ini kunjungan wisatawan di Bali sudah mulai meningkat," ujarnya.
Lanjut Tjok Bagus, atas dasar itu Kadis provinsi Bali sudah menyiapkan rangkayan Event-event baik itu skala nasional maupun skala internasional.
"Dalam jangka pendek ini kami sudah menyiapkan event-event baik skala nasional maupun skala international. Event ini dinamakan "Karisma Event Nusantara" dan didukung oleh Kemenparekraf," Katanya.
Tjok Bagus, mengatakan dalam rangka G20, tentu kesempatan bagus untuk pariwisata Bali, karena itu Kadispar provinsi Bali memperhatikan betul terkait protokol kesehatan.
"G20 menjadi promisi gratis untuk pariwisata Bali, muda-mudahan ini atas ijin yang diatas tidak lagi ada varian baru Covid 19. Sejauh ini Bali masuk pada penanganan Covid terbaik untuk Indonesia. Kasus belakangan ini sudah landai," tandasnya.
Tjok Bagus menuturkan, sejauh ini industri pariwisata Bali sudah memiliki standar protokol kesehatan, artinya pariwisata Bali sangat aman untuk dikunjungi.
"Di samping memang teman-teman Industri pariwisata sudah dipasang CHSE, baik hotel, Restoran daerah tujuan wisata maupun tempat pariwisata lainya sudah dipasang dengan protokol kesehatan yang sangat ketat," ungkapnya.
Untuk meyakinkan hal tersebut Kadispar Provinsi Bali juga sudah melakukan simulasi 18 kali dalam rangka persiapan menyambut wisatawan baik wisdom maupun wisatawan manca negara.
"Kami juga sudah melakukan simulasi 18 Kali dalam rangka menyambut wisatawan yang datang ke Bali berharap ini bisa membantu terhadap bisa memberi kontribusi untuk perkembangan ekonomi seperti semula," tutupnya.
(Dionisius Harum/Redaksi)